Find Us On Social Media :

Ini Cara yang Tepat untuk Memberikan Pelajaran Finansial kepada Anak

By Arnaldi Nasrum, Selasa, 21 Juli 2015 | 10:00 WIB

Ini Cara yang Tepat untuk Memberikan Pelajaran Finansial kepada Anak

Intisari-Online.com - Sebagai orangtua, tentu kita tidak ingin memiliki anak yang tidak mampu mengurus keuangannya kelak. Biasanya perilaku ini diawali dari sikap boros tanpa memperhatikan kebutuhan. Sebenarnya hal tersebut bisa dihindari jika sejak kecil anak sudah diajarkan bagaimana mengelola keuangan dengan baik. Setidaknya orangtua dapat mendidik anaknya melalui kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak. Nah berikut cara yang tepat untuk memberikan pelajaran finansial kepada anak.

* Berikan reward hanya untuk usaha ekstranya Menurut Beth Kobliner, penulis buku “Make Your Kid a Money Genius (Even If You’re Not), kita sebaiknya tidak mengaitkan antara tugas rutin anak dengan uang jajan. Kita ingin anak kita memahami bahwa menjadi anggota keluarga berarti memiliki tanggung jawab untuk melakukan beberapa tugas yang tidak akan mendapatkan imbalan apapun seperti membersihkan tempat tidur atau mencuci piring.

Jika anak melakukan tugas tambahan di luar tanggung jawab kesehariannya, kita mungkin bisa memberikan reward berupa uang jajan tambahan ataupun bentuk lainnya. Ini akan menanamkan hubungan yang penting antara pekerjaan dan uang. Itulah yang diungkapkan oleh Bill Dwight, pendiri dan CEO dari layanan perbankan online keluarga, FamZoo.

* Latih anak untuk mengelola penganggaran Beberapa ahli merekomendasikan untuk memberikan 5 ribu kepada anak setiap minggunya sesuai dengan rentetan usia. Jika anak berusia 10 tahun maka, setiap minggunya ia akan mendapatkan 50 ribu. Angka tersebut tentu dapat disesuaikan dengan pendapatan dan kebutuhan keluarga. Dana ini nantinya akan digunakan sendiri oleh anak untuk keperluannya seperti jajan di sekolah atau membeli mainan baru. Untuk anak yang lebih tua, kita mungkin dapat memberikan ia uang bulanan  transportasinya ke sekolah. Jika anak menghabiskan uang terlalu cepat maka ia mungkin akan merasa khawatir di minggu terakhir. “Biarkan mereka merasakan konsekuensinya. Tidak ada dana talangan,” ungkap Dwight.

*Menanamkan Kebiasaan untuk tujuan jangka panjang Hanya 1 persen dari orang tua yang disurvei oleh American Institute of CPA yang mengatakan anak mereka menyisihkan uangnya untuk ditabung. Kita perlu mendorong perilaku yang baik pada anak untuk menyisihkan uangnya secara terpisah dari alokasi anggaran rutin seperti pengeluaran, tabungan, dan memberikan donasi. Kita bisa membantu anak untuk keperluan donasi tersebut.  Tidak ada yang membuat anak lebih bersemangat selain menanbung untuk hari esoknya.

(time.com)