Banyak Perempuan yang Akan Menggeluti Bisnis Jika Mengabaikan Lima Mitos Berikut

Arnaldi Nasrum

Penulis

Banyak Perempuan yang Akan Menggeluti Bisnis Jika Mengabaikan Lima Mitos Berikut

Intisari-Online.com - Perempuan memiliki peran tersendiri dalam mengembangkan bisnisnya. Tidak jarang kita melihat perempuan yang menjadi CEO dengan karir bisnis yang luar biasa. Menurut data dari National Association of Women Business Owners di AS, pada tahun 2014, ada sekitar 9 juta bisnis yang dimiliki oleh perempuan di AS. Mereka mempekerjakan hampir 8 juta orang.

Deborah Sweeney, pemilik startup MyCorporation.com mengatakan, akan lebih banyak perempuan yang menggeluti dunia bisnis seandainya mereka mengabaikan lima mitos berikut.

Tidak mungkin seorang perempuan akan berhasil sebagai pengusaha

Ketika Sweeney mengatakan ia sedang menjalankan sebuah bisnis, orang-orang di sekelilingnya seakan meremehkan dirinya. Padahal mereka tidak mengetahui bahwa Sweeney berada di pucuk pimpinan perusahaa yang memiliki pendapatan hampir 9 juta dolar AS per tahunnya. “Apakah kamu melakukannya sendiri?” adalah pertanyaan yang sudah sering ia dengar. Menurutnya, ketika wanita menjadi pemilik usaha, maka orang-orang akan berasumsi, kita hanya membuat kalung, manik-manik atau produk perawatan untuk anak-anak. Padahal, jauh melebihi hal tersebut.

Perempuan tidak memiliki wawasan kewirausahaan seperti laki-laki

Ada yang mengatakan perempuan sulit untuk memahami apa makna dari kewirausahaan. Menurut Sweeney, hal itu terjadi karena mereka tidak memiliki role model dalam hidupnya. Tidak jarang Sweeney bertemu dengan banyak wanita yang mengatakan ingin menjadi pengusaha namun nyatanya mereka bekerja menjadi karyawan di sebuah perusahaan.

Perempuan lebih sukses di dunia korporasi dibandingkan dunia usaha

Banyak perempuan beranggapan, dunia korporasi memungkinkan mereka untuk lebih sukses. Mereka selalu melihat kesulitan dalam dunia usaha. Padahal, di dunia usaha, seorang perempuan mampu menentukan jalannya sendiri dan mengatur alur kerja dengan kreativitas yang dimiliki.

Menjalankan bisnis lebih menghabiskan waktu daripada bekerja di dunia korporasi

Kebanyakan orang menganggap menjalankan bisnis sendiri berarti memiliki jam kerja yang panjang. Bagi perempuan, ini bisa saja berarti sebagai tekanan tambahan dan mungkin lebih memilih untuk berada di rumah. Menurut Sweeney, itu mungkin tidak benar. Sweeney berhenti bekerja di sebuah perusahaan enam tahun yang lalu dan memilih menjadi seorang pengusaha. Menurutnya, itu benar-benar menjadi kesempatan yang luar biasa untuk menyeimbangkan hidupnya.

Keluarga akan menderita karena bisnis yang dijalankan

Ketika menjalankan sebuah bisnis, kita mungkin tidak akan pernah berhenti untuk memikirkan bisnis yang tengah dijalankan. Ada hal-hal tertentu yang tidak mampu dilakukan ketika harus mengurus anak juga. Tapi menjadi seorang pengusaha dapat membuat seorang perempuan menjadi orangtua yang lebih efektif. Keadaan seperti ini membuat Sweeney merasa memiliki fleksibilitas terutama ketika mampu menguasai bisnisnya.

(Time)