Berikut 5 Kategori Kebutuhan dalam Rencana Finansial yang Patut Dicoba

Arnaldi Nasrum

Penulis

Berikut 5 Kategori Kebutuhan dalam Rencana Finansial yang Patut Dicoba

Intisari-Online - Untuk merencanakan keuangan, membuat kategori kebutuhan tentu sangat penting. Beberapa kebutuhan yang dianggap sejenis dapat dikelompokkan menjadi satu kategori. Namun, ketika membuat kategori tersebut, tidak jarang seseorang akan merasa bingung karena banyak daftar kebutuhan yang harus dipenuhi. Nah, berikut 5 kategori kebutuhan dalam rencana finansial yang patut dicoba.

Rumah

Alokasi anggaran untuk biaya yang berurusan dengan rumah sebaiknya 35% dari pendapatan. Biaya ini termasuk untuk hipotek atau harga sewa, biaya perbaikan dan pemeliharaan rumah, pajak properti, kebutuhan seperti listrik, gas, air dan asuransi rumah. Singkatnya, alokasi anggaran ini mencakup biaya yang berhubungan dengan rumah.

Transportasi

Salah satu kebutuhan penting untuk dianggarkan adalah transportasi. Alokasi anggaran untuk transportasi dapat mencakup 15%. Ini termasuk pembayaran kebutuhan bahan bakar, asuransi mobil, perbaikan dan biaya parkir. Yang perlu diperhatikan adalah, biaya ini juga termasuk pembelian perlengkapan baru.

Bayar Hutang

Bagi kita yang termasuk memiliki tanggungan kredit atau hutang, maka sebaikny alokasikan 15% pendapatan kita untuk hal tersebut. Ini biasanya untuk tunggakan kartu kredit atau pinjaman mahasiswa. Ingat, biaya ini tidak termasuk untuk hipotek atau pembayaran terkait rumah dan transportasi.

Biaya lain-lain

Tentunya, kita juga memerlukan hiburan atau sekedar bersantai. Untuk itu, kita perlu mengalokasikan biaya lain-lain sebesar 25%. Ini termasuk makan di restoran, membeli pakaian baru, membeli tiket konser, ikut acara olahraga atau sekedar melakukan liburan bersama keluarga.

Tabungan

Bagian penting lainnya dari alokasi anggaran adalah tabungan. Tabungan ini penting untuk menjaga stabilitas perencanaan keuangan. Alokasi anggaran untuk tabungan mencapai 10%. Tujuan utama dari alokasi tabungan ini adalah terutama untuk hari tua atau ketika telah pensiun. Tabungan juga dapat menjadi bagian dari dana darurat.

Ini mungkin terkesan aneh karena alokasi anggaran untuk tabungan hanya 10%. Sementara di beberapa rencana keuangan yang dianjurkan, alokasi anggaran sebaiknya tidak kurang dari 20%. Sebenarnya, ini karena kita telah membuat alokasi untuk pembayaran hutang tersendiri sehingga alokasi untuk tabungan hanya 10%.

(about.com)