Find Us On Social Media :

Benarkah Bisnis Batu Akik Mulai Ditinggalkan?

By Arnaldi Nasrum, Selasa, 8 September 2015 | 06:00 WIB

Benarkah Bisnis Batu Akik Mulai Ditinggalkan?

Intisari-Online - Salah satu bisnis yang disebut-sebut tidak akan sepi dari peminatnya adalah bisnis batu akik. Di awal tahun 2015, bisnis batu akik kembali menjadi perhatian. Berbagai penjualan dengan harga fantastis pun bermunculan. Namun, sepertinya musim batu akik mulai meredup.

Para pengusaha jual beli batu akik di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai gulung tikar alias bangkrut setelah sempat berjaya. Dulunya upah memotong batu akik saja bisa menjadi pemasukan yang sangat lumayan. Apakah ini berarti bisnis batu akik mulai ditinggalkan?

Ketua Gabungan Pencita Batu Alam (GAPBA), Nazaruddin, di Meulaboh, Minggu (6/9), mengatakan daya serap pembelian terhadap aneka batu akik Aceh hanya berkisar dua persen. Kondisi itu membuat pengusaha tidak kuat menyelamatkan usaha mereka karena pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.

“Sekarang coba lihat Mall Meulaboh yang dulunya membludak penjual dan pembeli, hari ini sudah sepi. Masyarakat saat ini sudah terjepit perekonomian tentunya berdampak pada daya beli terhadap aneka batu alam,” tegasnya. Orang lebih mengutamakan urusan perut.

Nazaruddin menjelaskan, selain dipengaruhi daya beli rendah, harga jual-beli batu akik juga tidak ada standarnya, tidak seperti intan.

Dia menyarankan, pemerintah Aceh harus segara sigap dan turun langsung menyelamatkan usaha batu akik masyarakat, karena Aceh memiliki potensi besar sumber daya alam itu.

Selain itu ada hal yang membuat harga bermacam jenis batu dari bumi Aceh terjun bebas. Hal tersebut adalah banyak penjual batu akik bongkahan yang menggondol komoditas kerajinan ini ke luar Aceh bahkan luar negeri dengan harga jomplang murah.

Saat ini sudah lebih ratusan ton dikeluarkan dalam bentuk bongkahan keluar Aceh tanpa ada legalitas pemerintah. Jika ini terus terjadi maka penghasilan perajin dan pebisnis batu akik setempat tentu saja akan semakin merosot.

(Antara)