Penulis
Intisari-Online.com – Salah satu hal yang membuat kita kebingungan ketika membuat rencana kuangan adalah ketika tidak mengetahui langkah apa yang harus dilakukan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Hal ini kemudian mendorong seseorang untuk membuat keputusan atas dasar ketakutan untuk mengambil risiko. Karena hal tersebut, seseorang akan melakukan hal-hal yang tidak sehat secara finansial. Nah, begini cara kita berbohong pada diri sendiri terkait perencanaan keuangan.
Membuat rencana yang tidak realistis
Seseorang biasanya membuat rencana keuangan yang tidak masuk akal. Karena terlalu optimis, ia tidak ingin memperhatikan bahwa sumber daya dan waktu yang dimilinya terbatas. Ini bisa saja karena terburu-buru untuk memenuhi sebuah kebutuhan atau sekedar ingin membayar utang. Nah ketika gagal untuk mencapai target yang telah dibuat, maka hal tersebut akan membuat kita putus asa dan merasa tidak melakukan kemajuan apapun. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan rencana keuangan dengan pendapatan yang dimiliki saat ini.
Mengabaikan utang
Apakah Anda pernah mengabaikan jumlah utang yang dimiliki? Atau Anda mungkin hanya sekedar melupakannya sesaat meski setiap bulan tetap berupaya melunasinya. Faktanya adalah banyak orang yang merasa tidak nyaman dengan jumlah utang yang mereka miliki dan takut untuk menghadapinya. Solusinya adalah berhenti berutang dan mulai menyusun rencana finansial yang sehat.
Percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja
Sebenarnya tidak ada salahnya jika ketika berpikir bahwa semua hal akan baik-baik saja. Namun, hal tersebut harus disertai dengan usaha. Kita tentu tidak bsa mengharapkan keuangan kita tiba-tiba bertambah tanpa melakukan apapun. Agar kita memiliki kehidupan hari tua yang menyenangkan dan sejahtera maka kita harus memiliki persiapan sejak hari ini.
Percaya bahwa lingkungan menghambat kita berkembang
Penting untuk diketahui bahwa tidak ada situasi yang tidak disertai dengan harapan. Kita bisa saja memiliki situasi finansial yang negatif. Namun, untuk mengubah situasi yang ada kita perlu berkorban untuk melangkah ke depan. Jika kita berpikir bahwa semuanya sudah tidak ada harapan, maka hal tersebut akan mengantarkan kita pada situasi yang menyerupai perusahaan yang sedang bangkrut. Makanya, membuat sebuah perencanaan akan membantukan menemukan jalan yang tepat.
(about.com)