Ukraina Telan Pil Pahit, Berharap Ditolong, NATO justru Beri Kabar Buruk

Ervananto Ekadilla

Penulis

Ukraina Telan Pil Pahit, Berharap Ditolong, NATO justru Beri Kabar Buruk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Intisari-Online.com-Ukraina Telan Pil Pahit, Berharap Ditolong, NATO justru Beri Kabar Buruk.

Ukraina sangat mengharapkan bantuan dari negara-negara NATO.

Namun, saatinvasi Rusia di Ukraina, NATO sama sekali tidak memberikan bantuan berarti.

Bukannyamemberikan dukungan militer, NATO hanya memberikan beberapa senjata penembak rudal anti-tank.

Selain itu, ada beberapa negara NATO yang memilih angkat tangan, dari konflik tersebut.

Ukraina mengklaim, ada 3 negara NATO yang akan mengirimkan jet tempur ke negara ini di tengah perang dengan Rusia.

Namun, Presiden Polandia, Andrzej Duda mengatakan pada 1 Maret, Polandia dan NATO tidak terlibat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Sehingga, mereka tidak dapat mengirim jet tempur ke Kiev.

"Kami tidak mengirim jet tempur ke Kiev,"

"Tindakan itu berisiko mengarah pada intervensi militer langsung dalam konflik di Ukraina," katanya.

"Kami tidak terlibat dalam perang di Ukraina dan NATO bukan pihak dalam konflik," kata Andrzej Duda dalam konferensi pers setelah bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

Stoltenberg kemudian menegaskan, NATO "bukan pihak" yang berperang dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

NATO "tidak akan mengirim pasukan atau pesawat militer ke Kiev".

Namun, Stoltenberg menegaskan, NATO akan terus memberikan dukungan keuangan dan senjata ke Ukraina.

Sebelumnya, Ukraina mengumumkan, tiga negara NATO, termasuk Polandia, Slovakia, dan Bulgaria akan mentransfer lebih dari 70 jet tempur ke negara ini.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Bulgaria mengumumkan, mereka "belum mempertimbangkan" pasokan pesawat militer ke Ukraina.

Pengumuman Bulgaria dan Polandia dikatakan sebagai kabar buruk bagi Ukraina dalam konteks kampanye udara Rusia terhadap banyak kota besar di negara ini, terutama Kiev.

Pada 1 Maret, militer Rusia menyerang Menara TV Kiev.

Serangan itu membuat banyak saluran TV di Ukraina tidak dapat melakukan siaran.

Setelah serangan itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan kepada CNN, angkatan udara Rusia mengunci target di banyak kota besar di Ukraina.

Ketika ditanya bantuan apa lagi yang dibutuhkan Ukraina dari AS dan NATO, Kuleba menjawab "senjata pesawat dan anti-pesawat".

"Masalahnya adalah Rusia mendominasi langit,"

"Pilot kami bertempur dengan sengit, tetapi menderita kerugian," katanya.

"Rusia menggunakan jet tempur dan pembom untuk menyerang banyak kota dan kami harus melawan ancaman itu,"

"Senjata pesawat dan antipesawat adalah dua kebutuhan paling mendesak yang telah kami diskusikan dengan mitra kami," tegas Kuleba.

"Faktanya, Rusia memiliki lebih banyak jet tempur daripada yang kita miliki,"

"Itu sebabnya, kami fokus pada pertahanan udara dan angkatan udara,"Pungkas DmytroKuleba.

Baca Juga: Ukraina Dulu Pemilk Senjata Nuklir Terbesar Ke-3 Dunia, Nyaris Semua Senjatanya Lenyap Karena Ini

Artikel Terkait