Melirik Bisnis Madu Khusus untuk Vegetarian

Arnaldi Nasrum

Penulis

Melirik Bisnis Madu Khusus untuk Vegetarian

Intisari-Online.com - Salah satu produk kuliner yang tengah dilirik dan menjadi pembicaraan adalah madu vegan. Pasalnya, madu vegan adalah madu nonhewani yang tidak berasal dari lebah, melainkan dari sari nektar pohon lontar. Terutama bagi para para vegan atau sebutan bagi vegetarian yang tak mengonsumsi telur, daging, dan madu, ini adalah alternatif untuk menikmati cita rasa madu.

Ricky Wibowo dari Denpasar, Bali merupakan salah satu pelaku usahanya. Mendirikan usaha madu vegan sejak dua tahun lalu, Ricky mengaku permintaan madu vegan yang datang dari waktu ke waktu semakin meningkat.

Awal mula berkecimpung di usaha ini, Ricky melihat bahwa potensi penjualan madu vegan belum banyak dilakukan. Apalagi bahan madu yang berasal dari non hewani ini memiliki manfaat yang lebih ketimbang madu pada umumnya. “Saya lihat untuk orang yang vegetarian ini lebih sehat karena indeks gulanya rendah dan aman untuk tubuh,” ujarnya.

Ricky mengatakan, proses pembuatannya tidak memakan waktu yang lama. Dari bunga lontar akan mengalir cairan yang sebelumnya telah dihisap oleh tawon. Cairan yang menetes dari bunga itu yang diolah dan diambil Ricky untuk dijadikan madu.

Setelah cairan diambil dari batang bunga, digodok selama 24 jam untuk jadi madu. Dia mengklaim kelebihan madu vegan dibanding lainnya adalah dalam cairan madu terdapat air weda yang disebut-sebut sebagai minuman berkhasiat.

Di samping itu, karena kandungan madu yang 100% tidak mengandung bahan dari unsur hewani, madu vegan bisa menjaga daya tahan tubuh, menyembuhkan penyakit kronis dan aman untuk penderita diabetes.

Dengan bantuan 4 orang karyawan, setiap hari, Ricky memproduksi 100 liter-150 liter madu vegan. Dia menjual satu botol madu vegan ukuran 250 mililiter (ml) senilai Rp32.500. Penjualan secara online dan melalui komunitas organik membuat permintaan pun semakin meningkat. Hampir 90 liter madu terjual habis. Dalam satu bulan, Ricky bisa meraup omzet Rp12,6 juta. (Jane Aprilyani/Kontan)