Penulis
Intisari-Online.com - Dalam perencanaan keuangan, tabungan adalah salah satu alokasi anggaran yang sangat penting. Nah, ketika menabung, dikenal konsep saving 50% atau menabung setengah dari penghasilan. Setengah dari penghasilan tersebut dapat dialihkan pada tabungan untuk dana darurat, pembayaran utang, dan persiapan untuk masa pensiun. Bagi sebagaian orang, menabung setengah dari penghasilan sangat ekstrim. Namun, nyatanya tidak sedikit yang berhasil melakukannya dan mampu membangun keuangan keluarga yang sehat.
Jika seseorang memiliki penghasilan yang sangat besar, menabung setengah dari penghasilan tersebut bisa saja terasa mudah. Setiap penghasilan yang diperoleh akan langsung masuk ke tabungan. Namun, jika tidak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar dapat menabung 50% dari penghasilan.
Perlu diketahui, bagi kebanyakan orang, alokasi anggaran keluarga paling besar adalah perumahan, makanan dan transportasi. Seseorang mungkin perlu untuk berhemat dengan beralih pada rumah yang lebih kecil jika memang dibutuhkan.
Beberapa orang mampu bertahan dengan pindah pada sebuah unit yang tidak begitu besar sementara rumah yang lain disewakan termasuk biaya hipotek sehingga mereka mampu menghindari biaya yang dapat menguras saku.
Karena kebutuhan perumahan mampu menghabiskan 25-35% dari anggaran rumah tangga rata-rata, maka hal ini akan membuat pencapaian penghematan 50 persen menjadi lebih mudah. Ini juga berhubungan dengan penghematan pada utilitas, perabot dan biaya pemeliharaan rumah yang disewakan tersebut.
Jika hal ini masih dianggap kurang, seseorang juga dapat melakukan penghematan seperti memilih tinggal di lokasi yang dekat dengan kantor, mengemudi kendaraan hemat bahan bakar, dan berjalan atau bersepeda jika memungkinkan.
Selain itu, penghematan juga dapat dilakukan dengan memotong biaya makan di restoran atau mengonsumsi sayuran atau daging merah yang dapat membantu menghemat bahan makanan.
(About.com)