Find Us On Social Media :

Sumber-sumber Utang yang Tak Pernah Terpikirkan: Pekerjaan Baru

By Arnaldi Nasrum, Jumat, 27 November 2015 | 12:30 WIB

Sumber-sumber Utang yang Tak Pernah Terpikirkan: Pekerjaan Baru

Intisari-Online.com - Pengangguran, tagihan biaya kesehatan, dan kebiasaan berbelanja yang berlebihan merupakan penyebab seseorang memiliki banyak utang. Namun, perlu dipahami, penyebab seseorang berutang tidak hanya disebabkan oleh situasi yang tidak produktif. Ada beberapa situasi dimana seseorang memiliki penghasilan, namun sebenarnya hal tersebut malah mendorong pengeluaran yang besar hingga harus berutang. Nah, berikut sumber-sumber utang yang tak pernah diterpikirkan oleh banyak orang.

Pekerjaan baru dapat menjadi sumber utang. Ini mungkin terdengar aneh. Sebuah pekerjaan baru seharusnya menjadi sumber pendapatan dengan nilai yang lebih tinggi sehingga mampu memenuhi segala kebutuhan. Perlu diingat, penghasilan yang besar sering kali disertai dengan dorongan yang besar pula terkait pengeluaran.

Joe Heidr, pendiri Cirrus Wealth Management di Cleveland, mengatakan penghasilan yang besar biasanya akan membuat seseorang tidak sadar dengan perilaku finansialnya. “Ketika seseorang mendapatkan pekerjaan baru, ia merasa jumlah uangnya seakan-akan tanpa  batas sehingga akan berbelanja secara royal termasuk membeli mobil baru atau sejumlah pakaian,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Cecilia Beach Brown, seorang perencana keuangan bersertifikat Lincoln Financial Securities di Maryland. Menurutnya, situasi yang dialami oleh seseorang ketika baru saja mendapatkan pekerjaan baru dapat menjadi perangkap umum. “Ketika memiliki uang, sulit untuk mengatakan tidak. Kemudian orang-orang akan kehilangan pekerjaan mereka atau sebaliknya tidak dapat mempertahankan gaya hidup baru mereka,” jelas Cecilia.

Menghadapi situasi ini, hal yang dapat dilakukan adalah dengan tetap menyusun anggaran sesuai dengan kebutuhan sebelumnya ketimbang harus berupaya meningkatkan penghasilan untuk mengikuti gaya hidup baru. Kemudian, sisa dana dapat dialokasikan untuk persiapan pensiun, kebutuhan travelling, dan kebutuhan dana darurat.