Find Us On Social Media :

Diskon Palsu saat Harbolnas Rendahkan Intelektualitas Konsumen

By Ade Sulaeman, Sabtu, 19 Desember 2015 | 14:00 WIB

Diskon Palsu saat Harbolnas Rendahkan Intelektualitas Konsumen

Intisari-Online.com - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) mestinya jadi ajang penjual online mempromosikan diri ke konsumennya. Sayangnya, ada saja oknum yang malah memanfaatkannya untuk memberi diskon palsu.

Soal diskon palsu ini terlihat di sejumlah situs e-commerce, antara lain Lazada, Mataharimall, serta Bukalapak. Disebut palsu karena harga yang didiskon ternyata malah sama dengan harga normal, bahkan bisa lebih mahal.

Bila ditelisik lebih teliti, memang di masing-masing situs itu masih banyak diskon lain yang wajar serta menguntungkan pembeli. Namun diskon palsu di situs belanja online, dikatakan oleh Chairman Asosiasi Ecommerce Indonesia (IdEA) Daniel Tumiwa, berdampak negatif pada sentimen terhadap usaha e-commerce secara umum.

Pasalnya selama ini e-commerce tumbuh di atas kepercayaan konsumen terhadap penjual online. Diskon palsu justru berpotensi membuat pelanggan kembali jadi ragu.

"(Diskon palsu) efeknya besar, yaitu kepercayaan jadi menurun. Padahal semua sama-sama lagi belajar (baik penjual maupun pembeli)," ujar Daniel dalam pesan singkatnya kepada KompasTekno, Sabtu (12/12/2015).

"Beda situs beda harga, sah saja. Tapi kalau harga dinaikkan ke angka tidak wajar baru didiskon, itu merendahkan intelektualitas konsumen," tegasnya.

Sebelumnya, pengguna layanan ecommerce menemukan adanya diskon palsu dengan harga yang tak wajar. Di Lazada misalnya, ditemukan popok bayi dengan harga asal Rp130 juta lalu didiskon 100 persen menjadi Rp93 ribuan.

Mengingat kejadian ini, sebaiknya konsumen lebih teliti sebelum membeli suatu barang secara online. Pastikan sudah mengecek harga pasar dan memiliki informasi pembanding atau informasi resmi pemilik produk, ketika ingin mencari diskon.

(kompas.com)