Penulis
Intisari-Online - Seiring dengan perkembangan teknologi, hampir semua sektor kini terintegrasi dengan gawai. Apalagi dengan makin meningkatnya penggunaan smartphone, semua hal kini dapat dilakukan hanya dengan sentuhan jari saja. Dimulai dari urusan pertemanan, membaca berita, bermain game, hingga melakukan pembelian online termasuk transaksi perbankan.
Namun yang menarik adalah perkembangan bisnis berbasis aplikasi yang kini menjadi sumber uang. Heru Sutadi, pengamat telekomunikasi, mengungkapkan, aplikasi kini memang menjadi salah satu tumpuan bisnis.
Dari segi sistem pemasaran produk atau jasa, aplikasi dianggap dapat berperan. Meski begitu, menurut Heru, efektif atau tidaknya tergantung aplikasi seperti apa yang akan digunakan.
“Aplikasi dengan ratusan juga pengguna tentu sangat efektif untuk memasarkan produk atau jasa. Facebook, Twitter, dan Google menjadi aplikasi atau pun platform yang saat ini efektif untuk memasarkan produk atau jasa. Ada juga Instagram yang bisa digunakan memasarkan produk dengan menggunakan endorser seperti selebritis,” jelas Heru kepada Intisari.
Meski begitu, ada pula yang berjalan kurang kurang efektif. “Misalnya produk itu diiklankan lewat aliansi Ads, yang akan hadir di banyak situs. Namun karena terlampau banyak iklan sehingga pengguna juga tidak fokus melihat iklan produk yang ditawarkan,” tegas Heru.
Seperti halnya bisnis yang lain, bisnis aplikasi juga memiliki kendala. Sejauh pengamatan Heru, sosialisasi aplikasi harus gencar dilakukan. “Jangan pernah kendur sebelum benar-benar dikenal masyarakat. Begitupun dengan kecepatan akses dan ketersediaan akses data bagi masyarakat,” tambah Heru. Akses data yang lambat akan berpengaruh terhadap keinginan orang untuk menggunakan aplikasi.