Penulis
Intisari-Online.com - Perilaku keuangan generasi milenium yang dikaitkan dengan persepsinya terhadap perencanaan keuangan kini menjadi perhatian. Facebook telah merilis sebuah laporan bertajuk Millennials+money: The unfiltered journey. Laporan ini merupakan hasil survei dan analisis percakapan terhadap pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS) yang tegolong ke dalam kelompok pekerja di rentang usia 21 tahun hingga 24 tahun untuk mengetahui arti kesuksesan finansial bagi mereka.
Survei ini melibatkan 70 juta pekerja berusia 21-34 tahun di AS yang menjadi pengguna Facebook. Sebanyak 46% dari jumlah tersebut tergolong makmur dengan penghasilan per tahun di atas US$ 75.000.
Berdasarkan laporan ini, generasi milenium memiliki dua prioritas finansial utama. Sebanyak 43% responden mengatakan, prioritas finansial mereka adalah membayar utang. Sedangkan sebanyak 38% responden menjadikan tabungan untuk masa depan sebagai prioritas.
Beban utang yang begitu berat membuat generasi milenium mendefinisikan ulang arti kesuksesan finansial. Sebanyak 46% responden mengatakan, kesuksesan finansial berarti bebas dari utang. Hanya 13% responden yang mengartikan pensiun sebagai kesuksesan finansial dan hanya 21% yang menerjemahkan memiliki rumah sebagai kesuksesan finansial.
Demi melunasi utang, generasi milenium alias generasi Y memahami bahwa mereka harus menghindari timbulnya utang tambahan. Ini terlihat dari cara mereka membayar barang-barang kebutuhan sehari-hari. Sebanyak 57% generasi milenium di AS memilih membayar dengan uang tunai dibandingkan membayar secara kredit. Bahkan, generasi Y yang 2,2 kali lebih makmur dibandingkan generasi X lebih senang membayar secara tunai.
Terlepas dari apakah mereka memiliki kartu kredit atau tidak, sebanak 25% generasi milenium menganggap kartu kredit berpotensi memperburuk kondisi keuangan mereka. Sedangkan 30% responden merasa tidak yakin bagaimana kartu kredit bisa membantu keuangan mereka.
Selain bebas dari utang, prioritas kedua generasi milenium adalah menabung. Sebanyak 86% responden mengganggap tabungan sebagai hal penting. Sebanyak 54% generasi milenium memiliki tabungan lantaran mereka ingin bertanggung jawab terhadap kondisi keuangan mereka. Sebanyak 20% responden menabung untuk dana darurat. Sedangkan hanya 17% responden menabung untuk membeli rumah dan membiayai pensiun. (Kontan)