Penulis
Intisari-Online.com - Mengenalkan uang kepada anak sejak dini adalah salah satu cara agar sang anak kelak dapat mengelola keuangannya dengan baik. Namun, tidak semua orang tua tahu bagaimana mengenalkan uang kepada anak berdasarkan usia.
Ligwina Hananto, perencana keuangan dari QM Financial, mengatakan, orangtua dapat mengenalkan konsep-konsep nilai terlebih dahulu kepada anak. Jadi tidak terfokus pada aktivitas menabung semata. Pengenalan nilainya pun disesuaikan dengan usia anak.
Ia mencontohkan, untuk anak usia pra sekolah, orangtua dapat megenalkan nilai-nilai “cukup”. Misalnya, tidak makan sebanyak-banyaknya. Begitupun dengan mendorong anak agar bergantian mainan dengan teman.
Untuk anak usia TK (3-5 tahun), orangtua dapat mengenalkan konsep uang dan hitungan sederhana. Misalnya, orangtua bisa mengatakan seperti ini. “Ayah dan Ibu bekerja supaya bisa terima uang. Uangnya dipakai berbelanja. Adek kalau terima uang bisa hitung per lembaran,” jelasnya kepada Intisari.
Untuk anak SD (5-12 tahun), mereka bisa mulai mengenal penggunaan uang. Biasanya belajar dari uang saku. Ligwina juga menyarankan anak dapat belajar dengan cara ikut berpikir bahan belanjaan saat ke supermarket.
Untuk anak SMP (12-15 tahun) biasanya mereka sudah memiliki gaya hidup sendiri. Ada kegiatan bersama teman yang tidak memunculkan kehadiran orangtua. “Anak remaja ini sudah bisa belajar membuat budget sederhana,” jelas Ligwina.
Untuk anak SMA (15-18 tahun), orang tua dapat memberikan otoritas dan kemampuan bertanggung jawab lebih. Selain serah terima uang saku bulanan, remaja ini bisa mulai dilibatkan dengan tanggung jawab di rumah, seperti mengurus pulsa listrik bulanan.
Sementara, bagi yang telah dewasa muda (18-25 tahun), mereka bisa diarahkan untuk belajar memiliki penghasilan sendiri dan membayarkan pengeluarannya sendiri.