Find Us On Social Media :

Empat Hal Negatif Mengenai Uang Berikut Ini Perlu Dipikirkan Kembali

By Arnaldi Nasrum, Jumat, 18 Maret 2016 | 12:30 WIB

Empat Hal Negatif Mengenai Uang Berikut Ini Perlu Dipikirkan Kembali

Intisari-Online.com - Kita sering mendengar bahwa uang adalah sesuatu yang dapat menjerumuskan kita pada hal-hal negatif. Dimulai dari sikap serakah, menjadi egois hingga uang yang tidak dapat membeli kebahagiaan. Namun, tunggu dulu. Ada beberapa hal negatif tentang uang yang harus dipikirkan kembali.

Uang adalah sumber kejahatan

Berusaha mengumpulkan kekayaan sering kali dianggap sebagai keserakahan. Memang benar. Namun perlu diketahui, uang hanyalah sebuah alat. Seperti halnya pisau, seseorang dapat menggunakannya untuk menodong orang lain atau menggunakannya untuk meracik bahan makanan dan membuat kue yang enak. Sebenarnya, yang terpenting adalah menggunakan uang sesuai dengan nilai-nilai dalm hidup. Tentu saja untuk tujuan yang positif.

Bukan berapa banyak yang dihasilkan, tapi yang ditabung Ini adalah ide yang harus dipikirkan kembali. Memiliki tabungan dengan nilai yang tinggi memang mengagumkan. Namun, pada akhirnya, nilainya tidak akan berubah jika kita memiliki tingkat penghasilan yang rendah. Untuk meningkatkan keuangan kita dapat melakukannya dengan dua cara yakni menekan pengeluaran atau membuat penghasilan lebih. Keduanya adalah hal yang penting.

Uang tidak bisa membeli kebahagiaan

Memang benar namun juga dapat menjadi tidak relevan. Uang dapat mememuhi kebutuhan kesehatan, perumahan, makanan, pakaian, dan bahkan untuk jalan-jalan sebagai hiburan. Selain itu, uang juga dapat membeli rasa aman dan pikiran yang tenang. Terutama setelah kita tahu bahwa rekening pensiun kita telah didanai sepenuhnya, terbebas utang, dan anak-anak memiliki tabungan pendidikan yang memadai.

Lebih baik bahagia dari pada kaya

Ide ini sama halnya dengan pemikiran bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan. Orang-orang yang membuat pernyataan tersebut menyiratkan bahwa seseorang hanya dapat menjadi salah satunya, bahagia atau kaya. Padahal, seseorang dapat menjadi keduanya. Kita dapat menjadi bahagia dan kaya. Kita juga bisa menjadi bahagia dan miskin. Tidak ada alasan untuk mengabaikan kekayaan berdasarkan rasa takut bahwa hal itu akan membuat kita tidak bahagia.

(About.com)