Campuran Hindu dan Budha Inilah Agama Kerajaan Majapahit Syiwa-Budha Namanya

Afif Khoirul M

Penulis

Agama Syiwa-Budha muncul pada masa Majapahit.

Intisari-online.com - Bukan Hindu atau Budha ternyata kepercayaam Majapahit adalah campuran keduanya.

Lantas bagaimana bisa, agama Hindu dicampur dengan Agama Budha kemudian menghasilkan satu keyakinan?

Menurut catatan sejarah agama pada masa Majapahit adalah Syiwa-Budha.

Uniknya konsep kepercayaan ini tak ada di kerajaan manapun selain Majapahit.

Agama ini merupakan hal menarik dari kerajaan Majapahit.

Lantas bagaimana bisa konsep agama ini muncul di kerajaan Majapahit dan siapa yang mencetuskannya?

Agama Syiwa-Budha dipahami sebagai bentuk sinkretisme.

Sebuah ajaran yang memcampur antara agamaa Hindu dan Budha.

Tujuan agama ini adalah untuk menjembatani agama Hindu dan Budha.

Padahal jika dilihat Hindu dan Budha keduanya adalag ajaran yang berbeda, dengan konsep yang berbeda.

Kedua konsep agama berbeda ini kemudian mengalami penyatuan pada masa Majapahit.

Baca Juga: 10 Peninggalan Kerajaan Demak, Termasuk Surya Majapahit Berikut Ini

Masyarakat Majapahit menyatukan dewa Hindu dan Budha dalam satu keyakinan.

Kemunculam Syiwa-Budha terjadi dalam ajaran perkembangan tantra-nusantara.

Perkembangan ajaran ini menjadi awal mula ajaran Syiwa-Budha.

Sementara itu, agama ini memang hanya ditemukan pada masa Majapahit saja.

Bahkan tak ada di kerajaan manapun di Nusantara.

Konsep ini juga tercatat dalam karya tulis penting kerajaan Majapahit kitab Kakawin, Sutasoma, dan Arjunawiwaha.

Kedua karya ini adalah kitab yang digubah oleh empu Tantular.

Konsep Syiwa-Buddha juga dapat ditemukan pada proses pendharmaan sang Maharaja pertama Majapahit, Prabu Wijaya.

Kakawin Nagarakretagama menyebut lokasi pendharmaan Prabu Wijaya di Antahpura dan Candi Simping.

Hingga kini jejak Syiwa Budha masih bisa ditemui di beberapa pura di Bali.

Seperti Pura Sada terletak di Bendesa Desa Adat Kapal, Kabupaten Badung.

Baca Juga: Moh Limo, Ajaran Dakwah Sunan Ampel pada Masa Kerajaan Majapahit

Menurut Bendesa Adat Kapal I Ketut Sudarsana menceritakan secara singkat keberadaan dari Pura Sada tersebut.

Dikatakan Pura Sada dahulu menganut paham Agama Surya Kencana, atau agama Syiwa-Budha.

Pura Sada dibangun pada masa pemerintahan Sri Jaya Sakti di Bali.

Tepatnya pada tahun 1059 Saka jika ditambah 78 menjadi 1137 atau Abad ke 12.

Artikel Terkait