Penulis
Intisari-Online.com -Beras ketan adalah “permata” Asia yang disukai dunia. Tidak semua orang tahu beras ketan; kenapa ia lengket padahal tidak ditambah lem? Kenapa ia begitu berbeda dengan beras pada umumnya? Alison Spiegel dalam artikelnya di Huffington Post, “So What Exactly Is Sticky Rice, Anyway?”, mengajak kita untuk lebih jauh mengenal beras ketan dalam 9 hal.5. Beras ketan lengket karena kandungan pati yang ada di dalamnya
Beras pada umumnya biasa mengandung dua zat pati: amilosa dan amilopektin. Beras ketan hanya mengandung amilopektin yang jika berinteraksi dengan air panas (mendidih) molekul pati akan terpisah dan menjadikan nasi lembut dan lengket.
Ketan membutuhkan sedikit air dibanding dengan beras biasa ketika dimasak. Sehingga banyak orang memilih untuk mengukusnya alih-alih merebus.
Walaupun namanya beras ketan/lengket, beras ini tidak mengandung lem. Jadi, aman.
Smithsonian Magazine mengatakan, ketan membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna, sehingga energi yang dihasilkan bisa bertahan lama. Para biksu di Laos biasanya hanya sekali makan beras ketan dalam sehari.
Di Thailand terkenal menu Kha Niao Man, yang dianggap sebagai salah satu hidangan penutup terlezat. Hidangan ini adalah perpaduan antara beras ketan dan saus santan yang dihidangkan bersama mangga besar nan lezat.
Begitulah beras ketan dengan segala pesonanya.