Penulis
Intisari-Online.com -Banyak makan makanan manis bisa menurunkan kecerdasan otak. Allen Towfigh, seorang dokter saraf dari New Yok, mengatakan begitu, seolah-olah mengamini hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Southern California: tak hanya menyebabkan diabetes tipe-2, banyak mengonsumsi manis juga bisa menyebabkan peradangan pada otak yang meningkatkan risiko demensia atau pikun.
Jika digali lebih dalam, terlalu banyak makan manis bukan satu-satunya musabab menurunnya kecerdasan otak. Stres juga bisa memicu penurunan kemampuan otak manusia. Tingkat stres tinggi tak hanya dapat membuat fungsi otak yang menurun, tapi berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit Alzheimer, begitu ujar Brendan Kelley, ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Ohio.
Begitu juga dengan obesitas. Berdasar sejumlah penelitian, kelebihan berat badan dapat menurunkan fungsi koginitif seseorang. Lagi-lagi menurut Kelly, obesitas juga meningkatkan risiko demensia di kemudian hari. Sebuah studi yang diterbikan American Journal of Epidemionlogy telah membuktikan itu.
Bagi Anda yang seorang multitasker atau melakukan banyak pekerjaan dalam waktu bersamaan, berhati-hatilah! Allen Towfigh mengatakan, otak juga memiliki batas kemampuan. Seperti halnya komputer, tiba-tiba akan melambat ketika banyak program yang dibuka dalam waktu bersamaan.
Yang agak mengejutkan, ternyata jet lag juga bisa menurunkan fungsi kerja otak. Sebuah penelitian yang dilakukan di California menyebutkan, jet lag bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh. Elizabeth Lombardo, seorang psikolog klinis dan penulis buku, mengatakan, jet lag tak hanya menyebabkan masalah tidur dan makan, tetapi juga perubahan hormon dalam tubuh yang dapat memengaruhi memori otak. (Kompas.com)