Penulis
Intisari-Online.com -Protein menjaga otot-otot tubuh bahagia, menjaga perut tetap kenyang lebih lama, dan metabolisme tubuh bekerja dengan semangat. Namun, sama seperti hal baik lainnya, terlalu banyak makan protein juga tidak baik. Inilah 5 hal berbahaya yang terjadi pada tubuh apabila terlalu banyak mengonsumsi protein:
Nafas tak sedap Ketika kita “memotong” jumlah karbohidrat sehari-hari (seperti yang terjadi jika kita melakukan diet karbohidrat), tubuh kita mengalami kondisi yang dinamakan ketosis – membakar lemak untuk bahan bakar tubuh menggantikan karbohidrat. Cara itu sangat baik untuk menurunkan berat badan, tapi tidak untuk napas kita. Karena tubuh membakar lemak, ia juga menghasilkan zat kimia bernama ketone yang bisa meninggalkan bau tak sedap – seperti wangi penghapus cat kuku – di mulut kita. Bagian terburuknya? Karena bau tersebut berasal dari dalam diri kita maka menyikat gigi, kumur-kumur atau flossing tidak akan memberikan perbedaan.
MoodyOtak kita memerlukan karbohidrat untuk menstimulasi produksi pengatyr hormon serotonin. Menghilangkan karbo dalam diet kita, maka siap-siap untuk menjadi lebih mudah kesal dan marah. Salah satu studi yang dilakukan oleh peneliti Australia menemukan fakta bahwa orang dewasa gemuk yang melakukan diet rendah karbohidrat selama setahun dilaporkan jadi lebih sering marah dibandingkan mereka yang diet tinggi karbo atau rendah lemak, meskipun jumlah berat badan yang turun hampir sama.
Merusak ginjalKetika makan protein, kita juga menginsumsi nitrogen sehingga ginjal kita perlu menyaringnya dari darah kita. Jika mengonsumsi protein secara normal, kita akan mengeluarkan nitrogen saat buang air kecil dan itu bukan masalah besar. Namun, ketika terlalu banyak mengonsumsi protein, kita memaksa ginjal untuk bekerja lebih keras agar dapat mengeluarkan nitrogen ekstra melalui air kecil. Jika dilakukan terus menerus, bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Masalah pencernaanDada ayam dan keju sangat baik untuk membentuk otot, namun makanan tersebut sangat sedikit mengandung serat sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan saluran pencernaan kita. Artinya, jika kita mengganti karbohidrat kompleks -- seperti gandum, kacang-kacangan, sayuran dan buah – dengan protein hewani, kita tidak akan mendapat serat yang direkomendasikan ahli kesehatan sebanyak 25 hingga 35 gram per harinya. Hasilnya? Kita akan sulit buang air besar dan juga perut kembung. “Bisa dibilang, kedua hal itu merupakan keluhan utama pasien saya yang menjalani diet karbohidrat,” kata Jessica Cording, seorang ahli diet.
Menaikkan berat badanDiet tinggi protein bisa membantu menurunkan berat badan kita dalam jangka waktu yang pendek. Namun, jika kita terus-terusan mengonsumsi telur dan tidak mengurangi konsumsi cemilan lainnya selain karbohidrat, maka yang ada berat badan kita akan bertambah. Faktanya, sebuah studi dengan 7000 orang dewasa menemukan fakta bahwa mereka yang banyak mengonsumsi protein, 90%nya cenderung kelebihan berat badan dibanding mereka yang mengonsumsi makanan lainnya.
Itulah 5 hal berbahaya yang terjadi pada tubuh apabila terlalu banyak mengonsumsi protein. Mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak juga tak baik. Jadi, dengan kata lain, tidak ada istilah “makanan ajaib” untuk menurunkan berat badan. (foxnews.com)