Penulis
Intisari-Online.com -Padamasa kekaisaran Tiongkok kuno, seorang kaisar China akan memiliki banyak wanita di istana kerajaannya, dari mulai permaisuri hingga para selir.
Beberapa dari mereka bahkan memperoleh kekuatan politik hingga mampu memengaruhi sejarah. Meski tidak sedikit juga yang harus mengalami akhir yang kejam dan tragis.
Permaisuri (dalam bahasa Tionghoa disebut "Huang Hou") adalah istri kaisar, dan ibu dari semua anak kaisar, termasuk mereka yang dilahirkan oleh selir kekaisaran.
Seorang permaisuri akan mendapatkan upacara penobatan akbar dan dihormati sebagai "setengah raja" dan ibu dari kekaisaran.
Selain permaisuri, kaisar china juga biasanya memiliki selir yang biasanya secara khusus ditunjuk ke dalam beberapa hierarki.
Dilansir dari chinafetching.com, Kamis (9/2/2023), dalam keadaan tertentu, seperti permaisuri saat ini meninggal atau dilengserkan, maka para selir ini memiliki kesempatan untuk dipromosikan sebagai permaisuri baru.
Janda Permaisuri biasanya adalah ibu dari kaisar saat ini, dan terkadang orang yang bertanggung jawab atas kekaisaran jika kaisar masih terlalu muda.
Berapa banyak istri yang dapat dimiliki seorang Kaisar Tiongkok?
Umumnya, seorang kaisar Tiongkok akan memiliki satu permaisuri yang masih hidup. Namun terkadang, jika seorang permaisuri meninggal sebelum kaisar, dia akan tetap memiliki gelar permaisuri.
Namun, permaisuri juga merupakan posisi dengan kekuatan politik. Hal inilah yang membuat beberapa kaisar China memilih untuk tidak memiliki permaisuri, demi mempertahankan otoritas absolut mereka.
Baca Juga: Kisah Selir Kaisar China, Selain Dijadikan Pemuas Juga Harus Bersaing Untuk Hal Ini
Beberapa kaisar yang memilih untuk tidak memiliki permaisuri antara lain adalah Qin Shi Huang (259 SM — 210 SM), dan Kaisar Xianzong dari Tang (778 — 820).
Adapun untuk selir kekaisaran, seorang kaisar biasanya akan memiliki beberapa selir. Jumlahnya bisa tergantung dari keinginan pribadinya, bisa juga berdasarkan situasi politik dan ekonomi kekaisaran.
Bagaimana permaisuri Tiongkok dipilih?
Pada masa China kuno, umumnya, jika seorang yang sudah menikah dinobatkan sebagai kaisar, maka istrinya akan secara otomatis akan menjadi permaisuri baru.
Namun, karena memiliki kekuasaan dan kehormatan yang tertinggi, serta pengaruhnya terhadap masa depan kekaisaran, pemilihan permaisuriterkadang menjadi urusan nasional.
Jadi saat pemilihan, para permaisuri ini menjadi urusan nasional, namun setelah terpilih, statusnya berubah menjadi urusan pribadi kaisar.
Lain halnya dengan para selir Kaisar China yang pemilihannya langsung dianggap sebagai urusan dari sang raja.
Apa yang akan terjadi pada wanitatersebut jika kaisar meninggal?
Ketika seorang kaisar meninggal, seorang kaisar baru akan naik tahta, dan pindah ke istana kekaisaran bersama dengan para wanitanya.
Adapun wanita dari kaisar yang telah meninggal, mereka akan mendapatkan situasi dan kondisi, tergantung dari statusnya:
Baca Juga: Cara Kaisar China Pertama Menyeleksi Gundik-gundiknya, 13.000 Perawan Dikumpulkan di Kota Terlarang
- Permaisuri akan dihormati sebagai janda permaisuri;
- Jika permaisuri tidak melahirkan kaisar baru, ibu kandungnya akan dihormati sebagai janda, tetapi lebih rendah dari janda permaisuri;
- Selir kekaisaran yang sebagian besar memiliki anak laki-laki diizinkan untuk pindah dari istana kerajaan, untuk tinggal bersama anak laki-laki mereka di tanah Feudatory;
- Selir kekaisaran berpangkat tinggi tanpa anak, beberapa akan disediakan dengan baik di istana yang bagus di istana kerajaan, dan beberapa mungkin pulang;
- Selir kekaisaran berpangkat rendah yang tanpa anak, biasanya akan dikirim untuk menjaga makam kaisar yang telah meninggal, dan menghabiskan sisa hidup mereka di sana;
- Di beberapa era, semua selirkaisar Chinatanpa anak akan dikubur hidup-hidup, dengan tujuan untuk menemani kaisar mereka yang telah meninggal di akhirat.