Penulis
Intisari-Online.com - Ngemil atau mengonsumsi makanan ringan sepertinya menjadi kebiasaan sebagian besar orang. Yang menjadi masalah adalah pemilihan makanan ringan atau camilan yang tidak sehat, sehingga dapat memicu masalah kesehatan yang serius suatu hari nanti. Ngemil dan nilai indeks glikemik (IG) ternyata memiliki hubungan yang saling memengaruhi tubuh.
Makanan yang memiliki nilai IG tinggi akan membuat kadar gula darah lebih cepat meningkat dibandingkan dengan yang nilai IG-nya rendah. Jenis makanan yang nilai IG-nya tinggi adalah nasi putih, roti, dan kentang panggang. Yang nilai IG-nya sedang adalah nasi merah, gandum putih, dan ubi jalar kuning. Sedangkan yang rendah nilai IG-nya adalah kedelai, sayuran, ikan, dan telur. Oleh karena itu, kita bisa mengira-ngira makanan yang kita konsumsi hari ini mengandung nilai IG yang tinggi atau tidak.
Makanan yang mengandung nilai IG tinggi kebanyakan berasal dari golongan karbohidrat. Selain itu, karakteristik lain juga memengaruhi nilai IG. Misalnya coklat yang berasal dari karbohidrat sederhana, yaitu gula sehingga memiliki nilai IG tinggi. Sereal memiliki nilai IG lebih rendah karena terbuat dari jagung yang merupakan karbohidrat kompleks, namun karbohidrat kompleks lebih sulit diserap karena proses reaksinya dengan air lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat sederhana, seperti gula.
Namun, tahukah kita ternyata tingginya nilai IG tidak selalu dikaitkan dengan jenis makanan. Cara pengolahan makanan juga berhubungan, karena cara memasak sangat berpengaruh terhadap pemecahan karbohidrat. Ketika memasak dengan panas tinggi, nilai IG akan meningkat karena selama pemasakan, zat pati (polisakarida) diubah menjadi monosakarida yang sederhana dan lebih mudah diserap tubuh. Sehingga, kentang goreng lebih tinggi nilai IG-nya dibanding kentang rebus.