5 Teori Masuknya Islam di Indonesia, Mana yang Paling Kuat?

Mentari DP

Penulis

Apa teori masuknya Islam di Indonesia yang paling kuat?

Intisari-Online.com - Menurut Anda, apa teori masuknya Islam di Indonesia yang paling kuat?

Pertanyaan dari apa teori masuknya Islam di Indonesia yang paling kuat iniada di halaman 128 pada bukuPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X.

Sementara jawabannya ada di halaman 126 pada sub bab 1. Masuknya Agama Islam di Indonesia.

Dalam buku tersebut para sejarawan mengatakan bahwa mereka tidak tahu pasti kapan masuknya agama Islam ke Indonesia.

Mereka juga tidak tahu pasti siapa yang pertama kali membawa Islam ke Indonesia.

Alasannya karena wilayah Indonesia sangat luas dan berada dipersimpangan jalur perdagangan antara India, China, dan Arabia.

Sehingga sulit bagi mereka memastikanwilayah mana yang pertama kali menerima ajaran Islam.

Oleh karena itu, ada beberapa teori tentang masuknya agama Islam di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Ahmad Mansyur Suryanegara dalam buku “Api Sejarah Jilid 1”, yaitu:

1.Teori Gujarat oleh Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje

Menurut Snouck Hurgronje, Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat.

Ini karenaSnouck Hurgronje yakin bahwatidak mungkin Islam masuk ke Indonesia langsung berasal dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf yang berkembang di Gujarat, India.

Baca Juga: Manakah Teori Masuknya Islam di Indonesia yang Paling Kuat?

Menurutnya, wilayah Kerajaan Samudra Pasai merupakan daerah pertama penerima ajaran agama Islam, yakni pada abad ke-13 Masehi.

Akan tetapi teori ini tidak menjelaskan secara rinci antara masuk dan berkembangnya Islam di wilayah ini.

2. Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka

MenurutBuya Hamka, Islam masuk ke Indonesia padaabad ke-7 Masehi.

Dia menggunakanberita yang diangkat dari Berita Cina Dinasti Tang sebagai acuannya.

Dalam berita itu,ditemukan bahwa pemukiman saudagar Arab di wilayah pantai barat Sumatera.

Dari sini disimpulkan Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar yang berasal dari Arab.

3. Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat

Menurut Prof. Dr. Husein Djajadiningrat, Islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi’ah.

Hal ini berdasarkansistem mengeja bacaan huruf Al-Qur`an, terutama di Jawa Barat yang menggunakan ejaan Persia.

Akan tetapi teori ini dipandang tidak begitu kuat. Sebabtidak semua pengguna sistem baca tersebut di Persia sebagai penganut Syi’ah.

Baca Juga: Lihat Gambar di Bawah Ini, Apa Hubungannya dengan Peradaban Islam pada Masa Modern?

4. Teori China oleh Prof. Dr. Slamet Muljana

Menurut Slamet Muljana, Sultan Demak merupakan keturunan China. Lebih dari itu menurutnya, Wali Songo juga merupakan keturunan China.

Pendapat ini didasarkan pada Kronik Klenteng Sam Po Kong.

Akan tetapi teori ini juga dianggap tidak kuat.

5. Teori Maritim oleh N.A. Baloch

MenurutN.A. Baloch, meski terjadi perangdi Makkah dan Madinah antara1-11 H/622-623 M, namun tidak memutuskan jalur perdagangan laut yang sudah menjadi tradisi sejak lama.

Tetap ada jalur perdagangan antaraTimur Tengah, India dan Cina.

Dan inilah yang membuat banyak sahabata Nabi SAW yangberdakwah keluar Madinah, bahkan di luar Jazirah Arab.

Ditambahumat Islam memiliki kemampuan dalam penguasaan perniagaan melalui jalur maritim.

Fase berikutnya adalah pengembangan agama Islam, terjadi mulai abad ke-6 H sampai ke pelosok Indonesia.

Dimulai dari Aceh pada abad ke-9 M dan diikuti tumbuh dan berkembangnya kerajaan Islam di berbagai wilayah.

Dari kelima teori masuknyaagama Islam di Indonesia, mana yang paling kuat?

Baca Juga: Bagaimana Hubungan Antara KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari?

Artikel Terkait