Penulis
Intisari-Online.com- Bisakah Andaberikan pula solusi untuk tantangan tersebut(konsistensi dalam melakukan Tradisi Sasi).
Pertanyaan seputar'berikan pula solusi untuk tantangan tersebut'ada dihalaman 72dalambukuSejarah kelas XdalamKurikulum Merdeka.
Namun sebelum Andaberikan pula solusi untuk tantangan tersebut,yang perlu Anda ketahui yakni Tradisi Sasi dan tantangannya itu sendiri.
Sasi adalah sebuah adat Maluku yang diwariskan oleh nenek moyang sejak berabad-abad lalu.
Adanya tradisi Sasi jugasebagai wujud pelestarian alam dan menjaga populasi.
Pada mulanya adat sasi dilakukan oleh raja-raja Maluku pada zaman sebelum kemerdekaan.
Pada saat masuknya agama di Maluku baik itu Islam dan Kristen, adat sasi dipegang teguh oleh para penanggung jawab masjid, dan para penjaga gereja.
Sejarah tradisi Sasi diyakini telah berlangsung sejak dahulu kala yang dilakukan antara masyarakat adat/kampung, kepala adat, dan tokoh masyarakat.
Terdapat berbagai macam aturan dalam praktik Sasi, misalnya: pada Sasi Lompa masyarakat Pulau Haruku, Maluku Tengah, yang telah dipraktikkan sejak abad ke-16.
Sasi ini mengatur kapan ikan lompa bisa dipanen oleh masyarakat.
Baca Juga: Sejarah Kelas X: Jelaskan Manfaat Tradisi Sasi bagi Kehidupan?
Ikan lompa adalah sejenis ikan sarden yang terdapat di laut sekitar Pulau Haruku.
Jika ada yang melanggar dengan mengambil ikan di luar waktu yang telah ditentukan, maka akan mendapatkan sanksi moral dan sosial.
Tujuan dari Sasi Lompa adalah menjaga agar ikan dapat berkembang biak dan tidak punah sehingga masyarakat dapat terus menikmatinya.
Pada zaman dahulu, Sasi lompa dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dalam setahun tetapi sekarang hanya setahun sekali.
Tantangan dari tradisi Sasi pada masa kini di antaranya konsistensi dalam melaksanakannya.
Hal ini karena dalam adat masyarakat Maluku, "Sasi" merupakan suatu cara dalam mengatur sumber daya alam.
Sasi berasal dari bahasa Bacaan yang berarti baiat, sumpah, atau janji.
Oleh karenanya solusi dari tantangan melaksanakan tradisi Sasi pada masa kini di antaranya:
- Melakukan penegasan tentang tradisi Sasi yang masih berlaku.
- Melakukan tumpuan atau pegangan yang didasari atas asas Ketuhanan karena semua agama memerintahkan untuk menjaga alam.
Baca Juga:Sejarah Kelas X: Mengapa Terdapat Tradisi Sasi dan Bagaimana Prinsipnya?
(*)