Intisari-Online.com – Ada berbagai pola hubungan di antara pasangan yang bisa kita amati. Beberapa pasangan, saling menarik, lalu ada yang seperti hubungan orangtua-anak, itu kebanyakan di antara pasangan yang sudah menikah.Yang aneh, ketika salah satu pasangan, dan kebanyakan suami, adalah sedikit kekanak-kanakan, istri mengambil peran sebagai wali atau orangtua dalam menanganinya. Bagaimana dengan suami Anda? Berikut ini tanda-tanda bahwa suami seperti anak kecil.
- Berperilaku tidak tepat. Seperti orang dewasa lainnya yang mengetahui bahwa panggilan dari seorang teman tidak sepenting pesta pernikahan atau pemakaman ketika kita sedang duduk makan malam bersama keluarga dengan orangtua dan kerabat. Tapi ia tidak mengerti itu. Bahkan, ia sering menolak memakan apa yang orang lain makan hanya karena ia lebih memilih junk food atau sandwich. Perilakunya mirip sekali dengan anak berumur 4 tahun.
- Menghadiahi dirinya sendiri. Hari ini adalah ulang tahun istrinya, lalu ia membeli tiket pertandingan olahraga yang disukainya atau membawa istrinya ke sebuah tempat untuk merayakannya. Ini jelas seperti anak kecil karena memutuskan sendiri tempat pilihannya dan membuat hal-hal yang ia inginkan untuk dirinya sendiri.
- Suka dimanja. Tidak seperti kebanyakan pria, ini berkembang dari seorang suami yang senang dimanja dan dipeluk. Mereka sangat senang jika istrinya berbicara seperti bayi dengan mereka dan memberi mereka hadiah. Sama seperti anak kecil berusia dua tahun, ia menginginkan pengakuan dan penghargaan untuk hal kecil yang sudah dilakukannya dan tidak mau mencuci piring atau membantu pekerjaan rumah tangga.
- Tidak bisa menjadi tempat bersandar. Pria seperti ini ingin hidup dalam pesta. Mereka lari dari situasi yang menyedihkan. Mereka tidak pernah tersedia ketika istrinya membutuhkan dukungan emosional atau hanya pelukan hangat dan kenyamanan. Para istri mungkin tidak akan pernah mendengar mereka berkata, “Semuanya akan baik-baik saja, sayang, jangan khawatir.” Mereka lebih senang mengubah topik ketika istri sedang mendiskusikan isu penting dengannya.
- Khas anak. Para suami itu lebih suka mainan dan tidak bisa menahan diri dari bermain dengan mainan anak-anak. Mereka tidak akan berbagi es krim atau kentang goreng mereka dengan istri, tapi dengan senang hati akan mengambil beberapa makanan kesukaan istrinya. Mereka bahkan menyimpan dendam atas kesalahan terkecil dari istrinya dan mengingatkan istrinya pada setiap kesempatan. Di sebuah pesta, mereka akan terlihat dengan anak-anak atau menempel terus dengan istrinya, dan bukan berbaur dengan teman-temannya.
Di atas semuanya itu, para suami seperti itu adalah pendengar selektif. Mereka akan mengasimilasi hanya hal-hal yang menguntungkan bagi mereka dan membuat mereka bahagia. Mereka tidak peduli dengan keinginan istri atau kebahagiaannya. Yah, paling tidak, untuk sang istri adalah merasa menangani suami seperti anak-anak berusia 3 – 4 tahun, bukan berbagi hidup sebagai pasangan. (healthsite)