Jelaskan Perubahan Apa yang Terjadi dari Penggunaan Trem di Surabaya pada Masa Itu?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Jelaskan perubahan apa yang terjadi dari penggunaan trem di Surabaya pada masa itu?

Intisari-Online.com -Jelaskan perubahan apa yang terjadi dari penggunaan trem di Surabaya pada masa itu?

Pertanyaan seputar'jelaskan perubahan apa yang terjadi dari penggunaan trem di Surabaya pada masa itu?'ada dihalaman 32dalambukuSejarah kelas XdalamKurikulum Merdeka.

Namun sebelum dapat jelaskan perubahan apa yang terjadi dari penggunaan trem di Surabaya pada masa itu,Anda harus tahu bahwaTrem adalah transportasi yang sempat populer di era kolonial.

Trem mulai beroperasi pada 1869 di Batavia dan 1889 di Surabaya.

Setelah beroperasi, trem mula berkembang dari yang mulanya trem tenaga kuda, menjadi trem uap dan trem listrik.

Ketika itu, kehadiran trem memberikan cukup banyak manfaat bagi rakyat Indonesia, bahkan para serikat buruh banyak yang bergantung pada transportasi ini.

Akan tetapi, pada akhirnya trem dihilangkan di Indonesia.

Trem dihilangkan di Jakarta pada 1962 di Jakarta dan sudah tidak digunakan lagi di Surabaya sejak 1970-an.

Lantas, bagaimana sejarah dan perkembangan trem pada masa Hindia Belanda hingga sekarang?

Trem dibangun pertama kali pada tahun 1911 dan pada tahun 1927.

Setelah Indonesia merdeka, perusahaan Djawatan Kereta Api mengambil alih trem dari Belanda pada tahun 1945.

Baca Juga:Peristiwa Rengasdengklok dan Cerita Bung Hatta tentang Sahur pada Hari Ke-9 Puasa: 'Tak Ada Nasi, yang Kumakan Ialah Roti, Telur, dan Ikan Sarden'

Nah, karena buruknya manajemen trem membuat transportasi tersebut tidak dapat terawat dengan baik.

Lalu, pada 1970 trem sudah tidak digunakan lagi di Kota Surabaya karena sudah kalah bersaing dengan transportasi lain dan lebih modern.

Masa Hindia Belanda

Surabaya

Selain di Jakarta, trem juga sempat populer di Surabaya, Jawa Timur.

Trem di Surabaya mulai beroperasi di kota itu sekitar abad ke-19, yang dinaungi oleh Ooster Java Stoomtram Maatschappij (OJS), perusahaan pengelola trem.

Pada 1889, trem di Surabaya mulai dioperasikan dengan melewati tiga jalur, yaitu Ujung Sepanjang, Mojokerto-Ngoro, dan Gemekan-Dinoyo.

Lebih lanjut, sekitar tahun 1913-1916, jalur di bagian sisi barat pusat kota mulai dibuka.

Trem pun terus mengalami perkembangan bersamaan dengan transportasi lain, termasuk bus.

Pada masa Hindia Belanda, trem cukup membawa keuntungan bagi masyarakat.

Baca Juga:Mengapa Kisah Bung Hatta Dapat Menjelaskan Bahwa Beliau sebagai Pelaku dan Saksi Sejarah?

Diketahui pada 1927, sekitar 11,4 juta orang menggunakan trem listrik dan 5,2 juta orang lainnya menggunakan trem uap.

Sayangnya, dengan munculnya transportasi lain seperti bus, mobil, dan taksi keberadaan trem mulai tidak terlihat.

Bahkan, sempat diberlakukan pembagian kelas sesuai harga tiket untuk bisa menaiki trem.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih trem dan kereta api.

Djawatan Kereta Api kemudian membagi penumpang ke dalam dua kategori, yakni kelas I seharga 15 sen dan kelas II seharga 10 sen.

Ironisnya, keadaan ini justru membuat trem semakin mengalami kemunduran.

Trem pun akhirnya tidak lagi difungsikan di Surabaya pada 1970.

Jadiperubahan apa yang terjadi dari penggunaan trem di Surabaya pada masa itu?

Orang menggunakan trem uap dan listrik untuk transportasi.

Pertumbuhan pusat-pusat ekonomi diwilayah Panjang-Ujung. Selain itu, pertumbuhan kawasan pemukiman.

Baca Juga: Adakah Peristiwa Pengulangan Terkait Berhentinya Trem sebagai Moda Transportasi Umum?

Artikel Terkait