Penulis
Intisari-Online.com – Stres biasanya tidak hanya menghambat ketenangan pikiran, tetapi juga mempengaruhi tidur dan melemahkan kekebalan tubuh. Stres dalam jangka waktu yang lama dan kecemasan dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol meninggi, menyebabkan disfungsi ereksi yang akan menghambat kehidupan seks. Demikian selalu diingatkan oleh para ahli. Ingin kehidupan seks yang sempurna? Jangan stres!
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk mengembangkan atau mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual. Pada akhirnya memiliki konsekuensi psikologis yang parah karena dapat membatasi keintiman pasangan, mempengaruhi harga diri, dan mempengaruhi hubungan yang paling penting.
Disfungsi ereksi bisa terjadi pada pria di usia berapa pun, tetapi risiko meningkat dengan bertambahnya usia. Kondisi ini juga secara signifikan meningkatkan tekanan mental dan emosional. Dan pria sering mengalami kesulitan dalam mengatasi hal tersebut.
Sementara stres dan kecemasan dapat dimengerti, pria tidak boleh ragu-ragu untuk berbicara, tetapi membuat usaha sadar untuk mengatasinya. Berbicara dengan seseorang, baik dengan pasangannya, anggota keluarga, teman, atau konsultan profesional tentang kondisi mereka sehingga dapat meringankan stres mereka.
Penyebab fisik umum disfungsi ereksi termasuk penyakit kardiovaskular. Dan kondisi tersebut terkait dengan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan sindrom metabolik yang lebih meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Kondisi ini menjadi kronis jika dibiarkan tanpa pengawasan selama beberapa tahun. Tetapi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah efek samping yang serius, seperti diabetes atau masalah jantung.
Obat-obatan oral berhasi mengobati disfungsi ereksi pada sebagian besar pria. Obatan-obatan juga bisa langsung disuntikkan ke penis. Menurut para ahli, penggantian testosteron mungkin diperlukan jika disfungsi ereksi disebabkan oleh rendahnya tingkat testosteron. Terapi hormon atau operasi dapat mengobati penyebab fisik dari masalah tersebut. Pompa penis dan implan penis juga gpat membantu agar bisa ereksi. Pompa penis biasanya akan hilang setelah hubungan seksual, implan penis lebih permanen dan dimasukkan melalui pembedahan ke dalam penis. Dalam kasus yang jarang terjadi, bedah rekonstruksi vaskular mungkin diperlukan untuk meningkatkan aliran darah ke penis.
Makan makanan kaya flavonoid seperti blueberry, ceri, blackberry, lobak, blaccurrant, apel, pir, dan produk jeruks, mengurangi risiko disfungsi ereksi pada pria, terutama mereka yang berumur kurang dari 70. Demikian hasil penelitian dari Universityf of East Anglia di Inggris dan Harvard University di AS.
Kombinasi mengonsumsi makanan kaya flavonoid dengan olahraga bisa mengurangi risiko disfungsi ereksi sebesar 21 persen. Terlepas dari obat-obatan, hal yang paling penting adalah konseling psikologis. Disfungsi ereksi bisa menjadi indikator pertama dari banyak masalah serius seperti diabetes mellitus, kolesterol, atau penyakit jantung.
Nah, bagi para pria, jika Anda membutuhkan waktu lama untuk mencapai ereksi secara signifikan atau mengalami kesulitan mempertahankan ereksi saat hubungan seksual, atau frekuensi ereksi spontan menurun, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksakan apakah mengalami disfungsi ereksi. (thehealthsite)