Mengapa Pria Harus Berhati-hati dengan Iklan Pembesaran Penis?

Ade Sulaeman

Penulis

Mengapa Pria Harus Berhati-hati dengan Iklan Pembesaran Penis?

Intisari-Online.com - Saat mulai merasa kurang percaya diri dengan ukuran penis, pria biasanya mudah tergoda dengan iklan atau tawawan pembesaran penis. Padahal, mereka justru harus berhati-hati dengan tawaran tersebut, sebab dalam sejumlah kasus, penis ternyata diperbesar dengan menyuntikkan silikon cair.

Dokter spesialis bedah plastik dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Budiman mengatakan, suntik silikon cair justru bisa membahayakan kesehatan penis. Tak hanya merusak dari segi fisik, tetapi juga fungsi penis.

"Penis bisa mengkeret jadi enggak bisa ereksi, bentuknya berubah, gelambir, bisa juga kaku, dan infeksi," kata Budiman di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Silikon cair juga bisa menyebabkan silikonoma, yaitu ketika cairan silikon terjebak dalam jaringan tubuh. Budiman mengungkapkan, pada dasarnya silikon cair tidak boleh disuntikkan langsung ke dalam tubuh seseorang. Silikon cair dianggap sebagai benda asing dalam tubuh, sehingga mudah bereaksi.

"Suntikan silikon cair bisa dibilang mal praktik, karena silikon cair itu enggak boleh dimasukan dalam tubuh, apalagi dengan disuntik. Silikon hanya boleh berada dalam satu kantong, misal silikon gel," jelas Budiman.

Dokter bedah plastik pun sering kali mendapati pasien korban silikon cair. Banyak pasien yang menyesal dan ingin mengembalikan bentuk bagian tubuhnya seperti semula. Namun, lanjut Budiman, pembersihan silikon cair di tubuh sangat sulit. Perlu dilakukan operasi berulang kali.

Budiman pun mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan metode maupun teknologi baru yang belum jelas keamanannya.

"Oknum itu terkadang dipelesetkan. Misalnya silikon cair, tapi diberi nama kolagen. Padahal itu silikon cair," kata Budiman.

(Dian Maharani/kompas.com)