Find Us On Social Media :

Jadi Inspirasi Metkayina di Film Avatar 2, Ternyata Inilah 'Kesaktian' Suku Bajau Dari Lautan Indonesia

By Afif Khoirul M, Rabu, 21 Desember 2022 | 15:43 WIB

Film Avatar: The Way of Water

Intisari-online.com - Belakangan film Avatar 2: The Way of Water, ramai menjadi film yang banyak diperbincangkan.

Dalam film Avatar 2 ini ada sosok bernama Metkayina yang ternyata terinspirasi dari suku Bajau yang hidup di Indonesia.

Metkayina digambarkan sebagai penghuni Pandora selain Omaticaya.

Namun, berbeda dengan suku Omaticaya yang tinggal di daerah pegunungan.

Metkayina adalah penguasa lautan atau dikenal juga dengan marga laut, yang tinggal di wilayah lautan.

Metkayina tinggal di desa Awa'atlu yang terletak di tepi pantai.

Tempat tinggal mereka berupa rumah panggung yang dibangun di antara akar-akar pohon laut.

Nah, siapa sangka sosok Metkayina ini terinspirasi dari Suku Bajau di Indonesia.

Suku Bajau dikenal sebagai suku yang hidup di lautan, bahkan mereka kuat berenang dan hidup di laut melebihi manusia normal

Sama halnya dengan Metkayina pada film Avatar 2 mereka juga kuat dalam menyelam dalam waktu yang lama.

Salah satu trik pernapasan yang juga disebutkan dalam film tersebut adalah bernapas menggunakan kekuatan perut.

Baca Juga: Jadi Penyelam Terkuat di Bumi, ‘Rahasia’ Suku Bajau Diungkap Peneliti, Organ Tubuh Bagian Ini Ukurannya Lebih Besar dari Orang Kebanyakan

Dan berusaha menyatu dengan laut sebagai sumber dan tujuan akhir kehidupan.

Sementara suku Bajau juga dikenaln dengan 'kekuatan super' di air.

Suku Bajau mulai dikenal dunia pada abad ke-18.

Mereka tinggal di perairan beberapa negara Asia Tenggara (Filipina, Malaysia dan Indonesia) dan terkenal dengan julukan "sea nomads" atau "gipsi laut".

Kebanyakan orang Bajau tinggal di perahu atau rumah yang dibangun di atas laut, bukan di darat.

Jumlah anggota suku Bajau sebenarnya sangat banyak, namun banyak yang memilih meninggalkan untuk menjalani kehidupan di tepi pantai atau di bantaran sungai.

Hingga saat ini, suku ini hidup dengan menyelam dan menangkap hasil laut.

Dalam proses berburu, orang Bajau menghabiskan 60% waktunya di laut.

Secara harfiah, "orang-orang ini dilahirkan untuk menyelam".

Karena kondisi kehidupan ini, tubuh mereka secara bertahap beradaptasi dengan lingkungan melalui setiap generasi.

Bernapas panjang dan menyelam dalam-dalam adalah satu-satunya cara orang Bajau dapat menangkap makanan laut.

Hal itu membantu mereka mendapatkan makanan, dan memiliki uang untuk membeli kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Bukan Karena Angkatan Lautnya yang Kuat, Ternyata Dengan Meminta Bantuan Kelompok Ini Kerajaan Sriwijaya bisa Merajai Lautan Asia Tenggara, Keberadaanya Konon Masih Ada Hingga Kini

Rata-rata orang hanya bisa menahan napas di dalam air selama rata-rata 1 menit.

Jadi, fakta bahwa orang Bajau dapat menahan napas selama 13 menit dan menyelam hingga kedalaman 70 meter tanpa peralatan menyelam dianggap mengesankan.

Orang yang menahan napas untuk waktu yang lama di bawah air membutuhkan latihan bertahun-tahun menggunakan berbagai teknik, tetapi suku Bajau memiliki kemampuan itu tanpa latihan.

Sutradara Avatar, James Cameron sendiri mengakui dia telah melakukan riset mengenai suku-suku yang hidup di laut, hingga akhirnya menemukan Suku Bajau.

"Ada (orang Bajau), orang di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu," kata Cameron dikutip dari National Geographic.

Selain Suku Bajau, karakter Suku Metkayina juga terinspirasi dari Budaya Polinesia.

"Kami melihat budaya Polinesia, yaitu budaya perdagangan kano. Kami memutuskan tidak membuat kano selain beberapa kano yang digunakan secara lokal," kata James Cameron.