Penulis
Intisari-Online.com - Di negara dengan penduduk mayoritas muslim, sunat pada pria adalah hal yang umum dilakukan. Selain karena perintah agama, sunat pada pria juga memberi beberapa manfaat bagi kesehatan dan kehidupan seksual.
Ada penelitian yang mengatakan bahwa sunat dapat menunda ejakulasi. Selain itu, apalagi manfaat sunat yang bisa Anda dapatkan? Simak di sini.
Ejakulasi tertunda
Sunat dapat menunda ejakulasi, demikian kata sebuah riset di Turki. Di dalam penelitian itu, para peneliti menemukan, bahwa pria mengalami penundaan ejalukasi selama sekitar 20 detik setelah mereka disunat dalam usia dewasa.
Peneliti lain menduga, hal ini terjadi karena sensitivitas penis berkurang setelah mengalami sunat.
Begitu pula dengan kepuasan wanita
Sebuah penelitian di Denmark menemukan, bahwa wanita yang menikah dengan pria yang disunat mengalami kemudahan dalam hubungan seksual, termasuk kemudahan mencapai orgasme.
Debby Herbenick, Ph.D., profesor dan konsultan seks Men's Health, di dalam bukunya yang berjudul Sex Made Easy, menceritakan pengalaman pribadinya sebagai berikut, "Saya bisa merasakan kulupnya memasuki area intim saya dan itu menimbulkan sensasi baru yang menyenangkan. Pengalaman itu mungkin yang membuat orgasme lebih mudah didapat selama hubungan seksual vaginal."
Risiko kanker berkurang
Pria yang disunat memiliki risiko kanker penis dan prostat yang lebih kecil, kata sebuah penelitian. Kulup dapat menjadi sarang virus penyebab penyakit menular seksual seperti HPV dan Infeksi menular seksual yang keduanya berkontribusi terhadap tumbuhnya lesi kanker, kata peneliti.
Sekali lagi, sunat adalah pilihan pribadi. Gunakan kondom untuk membantu mencegah penularan penyakit menular seksual.
Anda lebih aman dari penyakit menular seksual
Sunat mengurangi risiko Anda terkena HIV dan beberapa penyakit menular seksual (PMS) lainnya, menurut CDC. Dalam sebuah penelitian di Baltimore, peneliti menemukan pria yang terinfeksi HPV dua kali lebih mungkin terinfeksi HIV jika mereka tidak disunat.
Para ilmuwan masih mencari tahu mengapa hal ini mungkin terjadi, tapi satu teori adalah bahwa kulup membuat seorang pria lebih rentan terhadap infeksi HIV.
Penjelasan lain, kulup rentan terluka saat berhubungan seks. Luka inilah yang bisa menjadi jalur masuk bagi virus Atau, bisa juga, lipatan di kulup merupakan lingkungan yang disukai oleh virus dan bakteri untuk berkembang.
Posisi tidak mudah slip
Pemakaian kondom pada penis yang tidak disunat bisa menyusahkan, kata Herbenick. Kulup lebih mungkin untuk slip dan terlepas, dibanding jika dikenakan oleh pria yang bersunat.
Pastikan Anda menghentikan "permainan" dan membetulkan posisi kondom jika Anda merasakan kondom slip atau akan terlepas untuk menghindari hal tak diinginkan, saran Herbenick.
(Lily Turangan/kompas.com)