Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Kenakan Busana Basahan Adat Solo, Ini Ciri Khas hingga Maknanya

Khaerunisa

Penulis

kaesang Pangarep dan Erina Gudono Kenakan busana basahan adat Solo dalam acara NGunduh Mantu.

Intisari-Online.com - Kaesang pangarep dan Erina Gudono melangsungkan acara ngunduh mantu di Surakarta, hari ini, Minggu (11/12/2022).

Salah satu yang mencuri perhatian adalah pakaian yang dikenakan oleh pasangan pengantin ini.

Diketahui acara ngunduh mantu pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono digelar di Pura Mangkunegaran, Surakarta.

Namun, sebelum menuju ke Pura Mangkunegaran, pasangan pengantin ini mengawali langkahnya dari Loji Gandrung.

Dikutip dalam kanal YouTube Presiden Joko Widodo, Minggu (11/12/2022), Kaesang Pangarep dan Erina Gudono tampil mengenakan pakaian adat.

Pakaian adat tersebut dikenal dengan nama Basahan Solo Putri.

Dalam acara ngunduh mantu ini, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono muncul dari rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.

Erina Gudono tampak anggun mengenakan kemben yang terbuat dari jarik khas Solo itu.

Selain itu, wanita yang kini telah menjadi menantu bungsu Presiden Joko Widodo tersebut juga mengenakan paes serta cunduk mentul khas Solo sebagai aksesori di kepalanya.

Sementara itu, sang pengantin laki-laki, Kaesang Pangarep, tampil setengah terbuka mengenakan jarik basahan warna senada dengan istrinya.

Kaesang Pangarep pun tampak gagah mengenakan busana basahan adat Solo itu.

Baca Juga: Nasihat Ma'ruf Amin untuk Kaesang-Erina: 'Tidak Ada Suami dan Istri yang Sempurna'

Busana basahan adat Solo tentunya memiliki ciri khas tersendiri dibanding berbagai pakaian adat lainnya.

Ada berbagai pakaian adat yang dikenal berasal dari Jawa Tengah.

Misalnya baju surjan, baju jawi Jangkep, Kebaya, dan lainnya.

Salah satu di antara pakaian adat Jawa Tengah adalah busana basahan seperti yang dikenakan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dalam acara ngunduh mantu.

Pakaian tersebut menjadi salah satu pakaian adat yang kini kerap dikenakan mempelai untuk acara pernikahan.

Mengutip Kompas.com, busana Basahan juga merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang menjadi warisan budaya dari Kerajaan Mataram.

Ciri khas busana Basahan adalah tidak adanya atasan yang menutup seluruh badan.

Biasanya bagi mempelai pria akan bertelanjang dada.

Kemudian, mempelai pria hanya mengenakan dodot yang menutupi pusar, dan mengenakan kalung untuk menghiasi bagian dada.

Selain itu, tampilan mempelai pria akan dilengkapi dengan kuluk sebagai penutup kepala, dan membawa keris sebagai lambang kekuatan.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Tempat Pernikahan Kaesang Pengarep dan Erina Gudono, Ini Sejarah Loji Gandung

Sementara mempelai wanita akan mengenakan kemben dengan bagian bahu dan dada atas terbuka.

Kemudian, bagian bawahnya juga akan mengenakan dodot.

Selain aksesori lain, kedua mempelai akan mengenakan aksesori khas berupa perhiasan yang dikenakan di lengan.

Untuk makna busana basahan adat Solo, rupanya ada makna mendalam berisi harapan bagi mempelai pengantin.

Busana Basahan memiliki makna dan harapan harapan agar mempelai dapat menjalani rumah tangga yang harmonis, sejahtera, bahagia, dan dapat berjalan selaras dengan alam.

Itulah ciri khas dan makna busana basahan adat solo seperti yang dikenakan Kaedang Pangarep dan Erina Gudono dalam acara ngunsuh mantu.

Baca Juga: Selain Prediksi Hukuman yang Diperberat, Kini KPK Tengah Cek Data Ferdy Sambo, Ada Apa?

(*)

Artikel Terkait