Find Us On Social Media :

Selain KEPO, Pecandu Media Sosial Juga Terkena Sindrom FOMO!

By Tika Anggreni Purba, Senin, 2 Mei 2016 | 14:00 WIB

Selain KEPO, Pecandu Media Sosial Juga Terkena Sindrom FOMO!

Intisari-Online.com – Banyak pengguna aktif jejaring sosial yang secara tidak sadar jatuh dalam kenikmatan dunia maya. Walau sering disebut-sebut bisa dikontrol, nyatanya candu menggunakan sosial media memberi dampak yang kurang baik.

Sindrom yang paling sering terjadi adalah sindrom KEPO dan FOMO. Sindrom ini jika terjadi terus-menerus bisa berbahaya untuk kondisi kejiwaan. KEPO (Knowing Every Particular Object) alias penasaran dan ingin tahu sekali akan suatu informasi selengkap-lengkapnya.

Kebanyakan orang menjadi KEPO dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang beredar di jejaring sosial. Sehingga rasa penasaran yang memang sifat alami manusia itu semakin menjadi-jadi.

Penasaran tidaklah buruk, namun KEPO bisa berbahaya jika akhirnya kecenderungan untuk menggunakan jejaring sosial menjadi lebih tinggi karena penasaran yang berlebihan. Apa yang terjadi pada si A? Bagaimana pernikahan si B? Mengapa mereka bercerai? dan sebagainya.

Gejala ini, kalau tidak diatasi dengan bijak bisa sangat mengganggu. Pertama, pelaku KEPO cenderung tidak bisa mengendalikan dirinya untuk ingin tahu bahkan ikut campur urusan orang lain. Kedua, KEPO pada orang-orang terdekat biasanya berlanjut dengan penyelidikan dan verifikasi pada orang tersebut. Tidak jarang, hubungan baik bisa rusak karena prasangka dan persepsi yang terbentuk saat perilaku KEPO terjadi. Tidak ada orang yang nyaman dengan orang yang sangat KEPO, bukan?

Sindrom FOMO (Fear of Missing Out) alias takut ketinggalan informasi. Sehingga rasanya ada yang janggal saat tidak membuka jejaring sosial. Akibatnya, seseorang yang terkena sindrom ini bisa sangat ingin tahu dan juga menikmati perjalanan dunia maya hingga lupa diri.

FOMO yang biasanya membuat seseorang begitu candu dengan jejaring sosial. Jangan heran kalau orang-orang kini banyak yang terkena FOMO seolah tak bisa hidup tanpa gadget dan jejaring sosial. Persoalan yang aneh adalah, FOMO membuat orang merasa takut ketinggalan informasi, bahkan saat informasi itu tidak penting sama sekali.

Fenomena ini bukan hal yang baru mengingat kehadiran situs jejaring sosial yang sudah lama hadir. Hanya saja pengguna tampaknya menemukan hal yang lebih menarik di dunia maya ketimbang di dunia nyata. Bahayanya adalah manajemen waktu menjadi berantakan, hidup sendiri juga jadi kurang teratur, karena terlalu sibuk bergaul di dunia maya dan mengabaikan aktivitas pribadi sendiri. Waspadai KEPO dan FOMO untuk hidup lebih seimbang, sahabat Intisari!