Find Us On Social Media :

Hati-hati, 12 Kebiasan Sehari-hari Ini Mudah Picu Depresi! (1)

By Ade Sulaeman, Minggu, 8 Mei 2016 | 14:00 WIB

Hati-hati, 12 Kebiasan Sehari-hari Ini Mudah Picu Depresi! (1)

Intisari-Online.com - Depresi biasanya disebabkan oleh faktor-faktor di luar kendali kita, seperti kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau masalah keuangan. Tapi, pilihan kecil yang Anda buat setiap hari juga dapat memengaruhi suasana hati lebih dari yang Anda sadari.

Setidaknya ada 12 kebiasaaan sehari-hari yang mudah memicu depresi, yang untungnya masih memiliki solusi untuk diatasi:

1. Anda membungkuk ketika berjalan

Bagaimana kita merasa dapat memengaruhi cara kita berjalan. Dan begitu juga sebaliknya, kata sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry.

Para peneliti menemukan, bahwa ketika subjek diminta untuk berjalan dengan bahu membungkuk, dan dengan gerakan lengan minimum, mereka mengalami suasana hati yang buruk daripada mereka yang memiliki semangat dalam melangkah.

Lakukanlah ini: Angkat dagu dan tegakkan bahu Anda untuk merasakan suasana hati yang positif.

2. Anda memotret segala sesuatu

Sembarangan memotret dapat menghambat bagaimana Anda mengingat momen, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Science.

Dalam studi tersebut, peserta studi diminta melakukan  tur museum, mengamati beberapa objek dan gerakan orang lain. Hasilnya, mereka yang banyak memotret, kesulitan mengingat item dibandingkan dengan mereka yang benar-benar melihat dan memerhatikan isi museum.

Lakukanlah ini: Fokus pada subjek saat mengambil gambar atau lebih baik lagi, duduk dan nikmati diri Anda sendiri. Serap keindahan dan berpartisipasi dalam tindakan. Inilah hal-hal yang akan membuat Anda kuat secara mental, kata Clay.

3. Anda membiarkan bully mengambil kebahagiaan Anda

Bullying tidak berakhir ketika Anda meninggalkan sekolah.  Lebih dari 70% orang telah mengalami bully di tempat kerja, kata Erin K. Leonard, PhD, seorang psikoterapis dan penulis buku, Emotional Terrorism: Breaking the Chains of a Toxic Relationship.