Intisari-Online.com—“Milikku adalah milikmu, milikmu adalah milikku” adalah salah satu janji tersirat mengenai keterbukaan pasangan suami istri. Namun ternyata kebanyakan perempuan masih memiliki beberapa hal yang disembunyikan dari suaminya.
Bahkan jika pasangan tersebut memiliki kedekatan emosional yang sangat kuat, sssst! Perempuan masih sering menyembunyikan lima hal ini, lo.
1. Kondisi kesehatan
Jika perempuan menemukan benjolan yang mencurigakan atau gejala yang aneh dalam tubuhnya, ia biasanya menyembunyikannya di awal. Kristen Carpenter, PhD, Director of Women’s Behavioral Health di Ohio State’s Wexner Medical Center menyatakan bahwa perempuan cenderung menyembunyikan kondisi yang mengkhawatirkan untuk melindungi suaminya. Artinya, ia tidak ingin suaminya terlalu khawatir dan stres akan kondisinya.
Tentu ini bukanlah ide yang baik, karena sama saja halnya perempuan tidak mengizinkan suaminya untuk memperhatikannya. Bahu suami adalah tempat yang paling tepat untuk seorang istri bersandar, itu salah satu tujuan pernikahan bukan?
2. Saat terjadi kesulitan dalam hubungan
Ketika bertengkar dengan pasangan mengenai tempat tinggal, masa depan anak-anak, dll, perempuan tidak mampu meluapkan apa yang dirasakannya secara langsung. Jangan heran kalau perempuan cenderung mencari orang lain untuk curhat. Bahkan beberapa perempuan mengatur jadwal terapi untuk mengatasi situasinya.
Kadang-kadang ada masa di mana perempuan merasa haruskan melanjutkan pernikahan atau tidak. Namun ketimbang menyembunyikan kondisi itu dari sang suami (yang memang terlibat dalam kondisi rumah tangga itu), lebih baik membicarakannya dengannya. Perempuan tidak seharusnya bertindak sendiri saat hubungan sedang sulit.
3. Preferensi Seksual
Perempuan sering mengeluhkan ketidakpuasan seksualnya, namun bukan pada suaminya. Perempuan akan jarang menceritakan apa yang tidak disukainya saat bercinta dengan suami karena takut melukai atau menyingggung perasaan sang suami.
4. Kesuksesan Pribadi
Percaya atau tidak, perempuan tidak akan membangga-banggakan keberhasilannya dalam pekerjaan. Misalnya mendapatkan promosi, kenaikan gaji, dan prestasi lainnya yang didapatnya dalam pekerjaan. Karena mereka tidak ingin kondisi tersebut mengganggu kenyamanan suami sebagai pencari nafkah keluarga.