Find Us On Social Media :

Betapa Pentingnya Membangun Ikatan Batin Orangtua dan Anak

By Tika Anggreni Purba, Kamis, 19 Mei 2016 | 11:30 WIB

Betapa Pentingnya Membangun Ikatan Batin Orangtua dan Anak

Intisari-Online.com – Betapa banyak hubungan keluarga yang hancur karena rusaknya komunikasi dan kepercayaan satu dengan yang lain. Maraknya kejadian kriminal yang terjadi antarkeluarga saat ini kemungkinan besar terjadi karena kasih sayang yang tidak dipupuk sejak dini. Itulah alasan betapa pentingnya membangun ikatan batin orangtua dan ana.

Anak dalam keluarga harus dibiasakan dengan hubungan batin yang erat dengan keluarga. Sehingga di mana pun ia berada, ia senantiasa mengingat ayah dan ibunya. Karena itu, kedekatan dengan orang tua dan anak perlu dipupuk sejak dini.

 “Anak sebaiknya merasa bahwa sekalipun ia sendiri di di perantauan atau di mana pun itu, ia masih memiliki orang tua dan keluarga yang bisa diajak bicara,” tutur Novita Tandry, psikolog pendidikan anak di Jakarta..

Untuk meningkatkan hubungan ini, orangtua mesti pandai mengatur waktu antara pekerjaan dan merawat anak. Sebab waktu yang berkualitas dengan anak adalah penentu keeratan hubungan. Ya, setidaknya meluangkan waktu untuk sarapan dan makan malam bersama setiap hari. Lalu memberi hari sabtu dan minggu sepenuhnya untuk keluarga.

Kelak, jika anak tumbuh semakin dewasa ia akan bertemu dengan lingkungan dan orang-orang yang baru di luar sana. Kalau anak tidak memiliki ikatan yang dekat dengan orang tuanya, ia akan lari ke teman-temannya dan pergaulan yang tak bisa dipantau.

Apalagi untuk anak remaja, orangtua harus ingat bahwa usia menginjak usia dewasa biasanya menganggap teman lebih penting dari keluarga. Syukur kalau teman-temannya baik, kalau sebaliknya, bagaimana?

Sejak dini anak-anak harus dibentuk untuk menganggap bahwa rumah adalah home, tempat di mana ia akan pulang dan merasakan penerimaan keluarga. “Unconditional love ada di rumah, anak harus merasakan kasih sayang tak bersyarat ini lebih dari yang didapatnya dari orang lain,” kata Novita lagi.

Untuk meningkatkan hubungan erat dalam keluarga, usahakan tak memberikan syarat apa pun pada anak. Berikan mereka cinta sebanyak-banyaknya tanpa pamrih.

Salah satu contoh kekeliruan yang sering terjadi misalnya, seorang ibu yang berkata pada anaknya: “Kamu enggak boleh nakal ya, kalau nakal mama sedih.”, atau “Makanannya dihabiskan ya, kalau enggak nanti ditangkap polisi,”. Akibatnya anak akan enggan menceritakan kesalahan pada orang tuanya, karena takut akan ancaman-ancaman yang sudah didengarnya sejak kecil.

Ikatan batin juga bisa terbentuk dengan pondasi spiritual yang sudah dibekali sedari kecil. Pahamkan pada anak bahwa ada Tuhan yang selalu mengatur hidupnya, sehingga ia tak boleh sembarangan berperilaku. Anak-anak harus dilatih soal nilai-nilai agama sejak dini. Jika ingin anak memiliki konsep diri yang baik, berikanlah teladan yang baik.