Penulis
Intisari-Online.com - Menghadapi beragam emosi anak jelas bukanlah perkara mudah. Selain mereka belum bisa benar-benar mengungkapkan apa yang mereka rasakan, orangtua juga bisa melakukan kesalahan fatal saat memberi respons.
Menurut Victoria Manion Fleming, Psikolog, mengatakan, “Selain pendidikan, sebaiknya orangtua juga mengajarkan anak untuk bijak mengelola emosinya. Sebab, kualitas perilaku adalah bekal yang penting untuk masa depan anak,”.
Apabila buah hati Anda mudah marah, mengamuk, bersedih, dan menangis, maka lain waktu emosi mereka sedang memuncak, bantulah si kecil agar lebih tenang dengan langkah berikut:
Mengatasi anak pemarah
Pantangan untuk orangtua dalam menangani anak yang suka marah-marah adalah meresponnya dengan emosi, pukulan, dan hukuman.
Sebab, hal seperti itu hanya akan membuat si kecil semakin frustrasi dan menganggap Anda sebagai musuh.
Redakan amarah anak dengan menggenggam tangannya dan tataplah matanya, tenangkan si dia dengan usapan yang nyaman pada pundak serta punggung.
Kemudian, setelah emosinya mereda, ajak anak bicara baik-baik dengan menanyakan apa yang menyulut emosinya.
Bangun komunikasi dua arah supaya anak merasa diperhatikan dan didengar oleh orangtua.
Ingat, anak selalu mencontoh apa yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya.
Mengatasi anak yang mudah sedih
Selain lewat temperamen, sebagian besar anak kecil juga menunjukkan emosi dengan rasa sedih. Hal ini berarti, anak Anda termasuk yang memiliki perasaan sangat peka dan sensitif.
Kiat untuk meredam rasa sedih anak, sebaiknya Anda kjangan menyudutkan anak dengan menyebutnya cengeng. Sebaliknya, hiburlah hatinya saat sedang merasa muram dengan melakukan berbagai hal yang dia sukai dan hobi favoritnya.
Anak yang mudah sedih umumnya merasa kesepian.
Mengatasi anak penakut
Hanya karena anak takut tidur di dalam kamar yang gelap, Anda langsung melabelinya sebagai si penakut atau si pengecut.
Hentikan kebiasaan memberikan julukan bermakna negatif, cara ini hanya akan meluruhkan rasa percaya diri anak.
Sebenarnya, wajar saja kalau si kecil takut dengan kegelapan, atau tidak berani bermain dengan hewan-hewan tertentu.
Anda, sebagai orangtua wajib melindungi anak dari hal-hal yang membuat mereka ketakutan, tetapi juga jangan berlebihan.
Tunjukkan rasa perhatian dan kasih sayang lewat hal-hal yang bisa membangun kemampuan untuk mandiri.
(Lusina/kompas.com)