10 Tanda Ini Menunjukkan Kita Orang yang Memiliki Empati Tinggi (1)

Tika Anggreni Purba

Penulis

Grid Networks 10 Tanda Ini Menunjukkan Kita Orang yang Memiliki Empati Tinggi (1)
10 Tanda Ini Menunjukkan Kita Orang yang Memiliki Empati Tinggi (1)

Intisari-online.com—Seorang yang berempati sering digambarkan sebagai orang yang dapat merasakan emosi orang lain. Sensitivitas ini membuat seseorang yang memiliki empati cenderung mudah mengerti apa yang dirasakan orang tersebut. Berikut ini 10 ciri-ciri yang menandakan seseorang memiliki empati yang tinggi:

1. Memiliki sensitivitas yang tinggi

Seseorang yang memiliki empati biasanya secara natural senang memberi, membuka diri bagi semua orang, dan menjadi seorang pendengar yang baik. Dalam melewati hal yang senang maupun susah, ia akan selalu ada untuk orang lain. Namun, karena sensitivitas yang tinggi ini, ia juga sangat mudah merasa sakit hati dan tersinggung.

2. Merasakan emosi orang lain

Orang yang berempati tinggi biasanya bisa menyelaraskan diri dengan emosi yang dirasakan orang lain. Baik itu emosi yang baik, maupun emosi yang buruk. Kekurangannya, ia juga merasakan emosi seperti kemarahan dan kecemasan yang kadang-kadang melelahkan dirinya sendiri.

3. Kebanyakan orang yang berempati adalah seorang introver

Seseorang yang memiliki empati cenderung kewalahan dalam keramaian. Sehingga kebanyakan mereka adalah orang-orang yang intover yang memilih untuk terlibat dalam kelompok yang kecil. Kalaupun ada yang ekstrover, mereka juga cenderung membatasi diri dalam kelompok-kelompok besar.

4. Intuisinya tinggi

Orang yang berempati tinggi cenderung menjalani hidupnya berdasarkan intuisi. Penting baginya untuk mengembangkan intuisinya dengan merasakan apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Baginya, intuisi bisa menolongnya untuk membangun hubungan yang positif.

5. Cenderung membutuhkan ‘me time’

Sebagai orang yang cenderung menjadi pendukung bagi orang lain, energinya dapat terkuras sehingga ia membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi energi kembali.

Sebenarnya baik untuk berempati, tapi jika tidak dikendalikan bisa mengganggu situasi pribadi juga. Karena itu penting untuk membagi waktu, membuat batasan, dan membatasi diri sendiri. Menjadi seorang yang berempati merupakan sebuah hadiah yang indah, tapi jangan lupa pula untuk menyayangi diri sendiri.

Bersambung ke bag.2

(psychologytoday.com)