Penulis
Intisari-online.com—Seorang yang berempati sering digambarkan sebagai orang yang dapat merasakan emosi orang lain. Sensitivitas ini membuat seseorang yang memiliki empati cenderung mudah mengerti apa yang dirasakan orang tersebut. Berikut ini 10 ciri-ciri yang menandakan seseorang memiliki empati yang tinggi:
6. Bisa kewalahan dalam sebuah hubungan yang sangat erat
Terlalu banyak hubungan kebersamaan yang erat bisa menjadi hal yang cukup menyulitkan bagi si pemilik empati yang tinggi. Sehingga ia cenderung menghindari hubungan yang dekat dengan orang lain.
7. Energinya sering terkuras karena terlalu perasa
Sensitivitasnya yang tinggi cenderung membuat energinya banyak terkuras. Ia kadang-kadang menghabiskan waktu untuk khawatir akan sesuatu yang belum terjadi. Ia juga menguras energi untuk orang-orang lain yang bersandar padanya. Kadang-kadang ia melihat dunia nyata seperti drama.
8. Alam sangat membantu penyegaran pikirannya
Saking sibuknya untuk berempati pada orang lain, kadang-kadang ia tak sadar sudah mengalami kelelahan. Tapi, alam yang natural sudah cukup untuk mengisi energinya kembali. Karena itu ia senang melepaskan beban dengan mendaki gunung dan mengunjungi pantai.
9. Emosinya terganggu dengan sesuatu yang berlebihan
Seorang yang berempati tinggi biasanya juga sangat sensitive dengan suara yang bising, bau yang menyengat, dan segala hal yang berlebihan. Misalnya menghadapi orang yang terlalu banyak membual dan berbohong. Istilahnya, ia juga bisa muak untuk sesuatu yang berlebihan.
10. Ia memiliki hati dan jiwa yang besar, namun kadang-kadang terlalu berlebihan
Seseorang yang memiliki empati yang tinggi memiliki jiwa yang besar. Ia senang menolong orang lain agar beban dan kesusahan orang lain berkurang. Benar kalau seorang yang kelaparan, anak-anak terlantar, teman yang patah hati memang wajib kita tolong agar beban mereka berkurang. Tapi orang yang berempati biasanya tidak cukup sekali menolong saja, ia akan mengambil tindakan agar orang tersebut tertolong lebih banyak.
Sebenarnya baik untuk berempati, tapi jika tidak dikendalikan bisa mengganggu situasi pribadi juga. Karena itu penting untuk membagi waktu, membuat batasan, dan membatasi diri sendiri. Menjadi seorang yang berempati merupakan sebuah hadiah yang indah, tapi jangan lupa pula untuk menyayangi diri sendiri.
(psychologytoday.com)