Find Us On Social Media :

Lima Alasan Mengapa Menunda-nunda Menjadi Kebiasaan yang Sulit Dihilangkan

By Tika Anggreni Purba, Rabu, 22 Juni 2016 | 14:00 WIB

Lima Alasan Mengapa Menunda-nunda Menjadi Kebiasaan yang Sulit Dihilangkan

Intisari-Online.com — Penundaan merupakan tindakan yang membuat kita rela untuk melakukan sesuatu hal tidak tepat pada waktunya. Sebenarnya dengan mengulur waktu begitu, kita membuat pekerjaan tersebut terasa lebih berat di masa mendatang. Walaupun si pelaku yang suka menunda mengklaim dirinya suka bekerja di bawah tekanan, mengerjakan sesuatu terlalu buru-buru bukanlah hal yang bijak.

Kebiasaan menunda dan mengulur waktu untuk melakuakan sebuah pekerjaan hanya akan menurunkan performa kerja dan mengurangi kualitas diri. Contohnya, pelajar yang cenderung menunda biasanya selalu memperoleh peringkat yang buruk di sekolah. Si penunda juga cenderung menunda-nunda waktu demi kesehatannya sendiri. Mengapa kebiasaan buruk ini bisa terjadi, inilah lima penyebabnya.

1. Menunda merupakan wabah modern

Berapa kali sehari Anda mengecek ponsel Anda hanya sekadar untuk melihat notifikasi media sosial? Kegiatan-kegiatan kecil namun menguras waktu bersama media sosial juga mempengaruhi kinerja seseorang. Browsing dan chatting sudah menjadi kebiasaan umum orang masa kini. Namun tidak disadari, kegiatan itu pelan-pelan merusak manajemen waktu kita.

Salah satu caranya untuk bisa berhenti dari kebiasaan menunda karena pengaruh gadget adalah melatih diri. Jika Anda cenderung untuk melihat ponsel, buatlah diri Anda tidak terhubung dengan internet saat bekerja.

2. Tugas yang tak menyenangkan

Salah satu penyebab paling banyak yang membuat orang menunda adalah karakteristik pekerjaan yang tidak menyenangkan, membosankan, dan tidak menarik. Misalnya mencuci pakaian, berolahraga, dan mengerjakan tugas rumah. Salah satu strategi agar tidak terjebak dengan hal ini adalah dengan membuat jadwal tetap untuk melakukan itu semua.

3. Tidak memikirkan akibatnya dengan serius

Selain kedua hal di atas, manajemen waktu yang tidak dipandang penting dan serius. Apalagi jika penundaan itu tidak mengakibatkan kerugian yang berarti. Namun membiarkan kebiasaan menunda, lama-kelamaan juga akan menghancurkan. Contohnya, seorang perokok yang terus menunda aksinya untuk berhenti merokok. Coba bayangkan betapa banyak waktu yang sudah terbuang dengan merusak kesehatan diri?

4. Terlalu cemas dan khawatir

Penolakan untuk mengerjakan sesuatu sesegera mungkin bisa jadi disebabkan oleh kecemasan dan kekhawatiran orang tersebut. Ketakutan membuat seseorang tidak berani melangkah. Menunda juga menunjukkan seseorang itu mengalami level stres yang cukup tinggi. Jadi bukan orang malas saja yang cenderung menunda.

5. Tidak percaya diri

Banyak orang yang menunda karena tidak sanggup mengatasi kesulitan. Ia tidak memiliki keyakinan dan percaya diri untuk melakukan sesuatu. Keyakinan bahwa ia ‘tidak bisa’ malah mengalangi langkahnya untuk berkembang.

(psychologytoday.com)