Find Us On Social Media :

Inilah 9 Alasan Mengapa Memberi Lebih Mudah Dari Menerima (1)

By Tika Anggreni Purba, Kamis, 23 Juni 2016 | 15:00 WIB

Inilah 9 Alasan Mengapa Memberi Lebih Mudah Dari Menerima (1)

Intisari-online.com—Kita semua diajari bahwa kasih sayang berarti mau memberi. Jika kita mencintai seseorang, kita akan memberikan apa yang kita punya tanpa meminta balasan. Terdengar sangat baik dan terpuji. Namun tahukah kita untuk membangun sebuah hubungan yang erat tidak cukup hanya dengan memberi.

Kita juga harus belajar untuk menerima agar hubungan dengan orang lain berjalan dengan seimbang. Mengapa menerima menjadi lebih sulit?

1. Menerima menunjukkan kerentanan kita

Ketika seseorang menawarkan kebaikannya pada kita, kita cenderung merasa lebih lemah dan rentang. Kadang-kadang kita merasa berada dalam posisi yang tidak berdaya karena hal ini. Kita takut bagian lemah dalam diri kita terlihat sehingga kita cenderung enggan menerima kebaikan orang lain.

2. Kita percaya bahwa kita harus bisa mandiri

Budaya kita cukup mengagungkan kemandirian sebagai bentuk kedewasan. Hal ini bisa dibenarkan, namun tidak semuanya. Adalah baik untuk memiliki teman tanpa harus bergantung kepada mereka. Kadang teror bahwa kita harus bisa berdiri sendiri tanpa orang lain membuat kita menjadi enggan untuk menerima.

Kita adalah manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Tanpa hubungan itu kita tidak bisa berjalan dengan baik. Natur manusia adalah berhubungan dengan orang lain.

3. Kita takut dianggap kekurangan kasih sayang

Hal ini penting untuk diluruskan. Mengapa takut dianggap kekurangan kasih sayang? Hasrat manusia memang untuk menyayangi dan disayangi, untuk menerima dan diterima, untuk mengerti dan dimengerti. Tidak ada yang salah dengan menerima kasih sayang dari orang lain.

Jangan merasa kikuk dengan apa yang diberikan orang lain pada kita. Kita perlu tahu bahwa menerima bukan berarti kita lemah.

4. Kita mencurigai orang lain memiliki maksud tertentu

Ketika kita sulit menerima pemberian orang lain, kemungkinan besar kita sedang membangun tembok di sekitar kita. Kita takut bahwa orang lain yang memberikan sesuatu pada kita dengan maksud tertentu.