Find Us On Social Media :

Bersikaplah Apa Adanya Karena Kita Tidak Hidup Untuk Menyenangkan Semua Orang

By Tika Anggreni Purba, Rabu, 10 Agustus 2016 | 15:00 WIB

Bersikaplah Apa Adanya Karena Kita Tidak Hidup Untuk Menyenangkan Semua Orang

Intisari-online.com—Apakah Anda sering mendengar orang bertanya “Mengapa kamu tampak begitu bahagia setiap hari, seolah tidak ada beban? Atau apakah orang-orang sering bertanya pada Anda apa resep menjadi bahagia? Bisa dipastikan Anda lah happy virus!

Seorang bisa hidup menjadi penular keceriaan dan kebahagiaan bukan saja karena hal-hal yang menyenangkan, melainkan karena ia hidup dengan jujur dan apa adanya. Pertama, ia hidup dengan integritas total. Menjadi pribadi yang transparan, jujur, dan autentik. Ia bahkan tidak melakukan white lies dan senyum palsu. Menjadi diri sendiri merupakan cara yang baik untuk menjalani hidup bahagia.

Kedua, mereka tidak berusaha untuk menyenangkan orang lain. Namun keterbukaan dan kejujurannya justru menularkan virus keceriaan bagi orang lain. Pernahkah Anda berusaha menyenangkan orang lain, mengikuti ekspektasi orang lain, dan berusaha membuat orang lain menyukai Anda? Wah, betapa tertekannya hidup seperti itu.

Menjadi terbuka dan bersikap apa adanya justru memberi konsekuensi yang baik dalam hidup kita, bahkan untuk hubungan dengan orang lain. Kalau kita tidak menjadi pribadi yang autentik, malah cenderung munafik, inilah kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi:

1. Membodohi orang lain dan diri sendiri.

Misalnya, Anda berusaha untuk menyembunyikan perasaan Anda dengan berusaha tampak tegar dan tersenyum sepanjang hari. Padahal hati Anda tidak merasakan dan mengalami itu. Berpura-pura merupakan tindakan yang memicu stres tingginya tingkat stres. Hal itu tidak hanya membodohi orang lain, namun juga diri kita sendiri.

2. Semakin sulit untuk fokus

Berusaha untuk menyenangkan orang lain, membuat kita sulit fokus kepada hal yang lain. Mengapa? Karena kita berupaya mengendalikan diri kita di luar batas kemampuan kita. Dan hal tersebut justru sangat mengganggu diri kita sendiri.

3. Semakin stres dan cemas

Berusaha menyenangkan orang lain dengan berpura-pura adalah sebuah kebohongan. Dan kebohongan (walaupun kita berpikir kebohongan demi kebaikan) selalu membuat otak dan tubuh mengalami stres. Ketika seseorang stres, kecemasan meningkat sehingga hubungan dengan orang lain juga cenderung menjadi buruk.

 

(psychologytoday.com)