Penulis
Intisari-Online.com-Kekaisaran Mongol yang didirikan olehGenghis Khanmembentang dari Laut Jepang ke Laut Mediterania dan Pegunungan Carpathian.
Pada puncaknya, lebih dari satu juta orang menjadi tentaraGenghis Khan.
Genghis Khandan pasukannya dari Mongol dikenal luas lantaran kebrutalannya, namun mereka juga menguasai taktik yang halus.
Khan Mongol bertekad untuk menaklukkan dunia, dan memanghanya ada sedikit alasan bagi mereka untuk gagal.
Kekaisaran Mongol akhirnya runtuh juga, tapiselama lebih dari satu abad para khan Mongol nyaris menaklukkan dunia.
MelansirHistorynet.com, berikut beberapa rahasia sukses Genghis Khan dan pasukannya:
1. Kekuatan Terkonsentrasi
Meskipun praktik pemusatan daya tembak memang sudah ada sebelum bangsa Mongol, mereka mungkin yang pertama menggunakannya dengan efek maksimal.
Pada pengepungan Nishapurtahun 1221, orang-orang Mongol mengumpulkan persenjataan yang cukup untuk membuat kagum para pembelanya.
Konon ada300 balista dan ketapel, bersama dengan 3.000 busur panah.
Meskipun angka-angka itu mungkin dilebih-lebihkan, itu menunjukkan bahwaorang-orang Mongol mengerahkan sejumlah besar senjata pengepungan untuk menghancurkan tembok-tembok dan kota untuk menaklukkan suatu wilayah.
2. Taktik
Ketika metode perang dan penaklukan bangsa Mongol menjadi semakin terorganisir dengan baik, tentara Mongol berevolusi dari kekuatan kesukuan menjadi tentara sejati.
Mereka pada dasarnya adalah pasukan yang handal berkuda dan pemanah yang cangguh.
Pasukan Mongol memulai pertempuran dari jarak dekat.
Seringkali mereka mundur sebelum musuh, memanfaatkan tembakan Parthia(tembakan yang ditembakkan selama pura-pura mundur).
Pada saat yang tepat, biasanya ketika pasukan musuh ditarik keluar, orang-orang Mongol berputar dan memusnahkan mereka.
Metode perang ini ditambah dengan serangan mendadak, penyergapan dan pengepungan.
3. Badai Panah
Badai panah adalah taktik paling umum yang dilakukan oleh bangsa Mongol.
Mereka mengelilingi musuhnya, lalu menghujaninya dengan tembakan panah yang sangat brutal dan banyak sehinggatampak seperti fenomena alam.
Selama badai panah, pemanah tidak membidik target tertentu, tetapi melepaskan panah mereka pada lintasan tinggi ke "zona pembunuhan" atau area target yang telah ditentukan.
Baca Juga: Jenderal Jebe 'Anak Panah' Genghis Khan yang Nyaris Jadi Malaikat Mautnya Sendiri
(*)