Find Us On Social Media :

Baru Terungkap Teriakan Minta Tolong Ini, Ternyata Diterima Polisi Korea Selatan Sebelum Tragedi di Itaewon

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 November 2022 | 19:04 WIB

(Ilustrasi) Belajar dari tragedi Itaewon, ini cara aman saat terjebak dalam kerumunan.

Intisari-online.com  - Panggilan pertama yang memperingatkan polisi tentang situasi kacau di Jalan Itaewon datang sekitar empat jam sebelum tragedi penyerbuan terjadi.

Pada 1 November, polisi Korea Selatan merilis transkrip dari 11 panggilan telepon tentang bahaya ketidakamanan dalam kerumunan di Itaewon.

Sebagian besar panggilan mendesak polisi untuk segera turun tangan.

"Beberapa orang mungkin dalam bahaya karena lebih banyak orang terus berbondong-bondong ke sini," katanya.

"Saya berjuang untuk pergi tetapi ada terlalu banyak orang. Sepertinya kalian harus datang dan mengendalikan situasi," kata panggilan pertama ke polisi.

Panggilan terakhir dilakukan beberapa menit sebelum penyerbuan tragis yang menewaskan sedikitnya 156 orang.

Isi panggilan menunjukkan kepanikan yang hadir di tempat kejadian meningkat.

"Banyak orang berbondong-bondong ke jalan ini. Saya sangat cemas," kata seseorang pada polisi.

"Mereka bisa didorong, dicekik. Saya kesulitan keluar. Saya pikir polisi perlu turun tangan," lanjut seseorang kepada polisi.

"Ini kekacauan. Kacau. Aku tidak bercanda. Kami terjebak. Tempat ini akan mengalami bencana. Tolong lakukan sesuatu. Saya pikir orang-orang akan mati," yang lain meminta bantuan.

"Orang-orang berhamburan ke jalan-jalan. Sangat berbahaya. Mungkin ada kecelakaan," adalah teks panggilan pada 20:33.

Panggilan terakhir ke polisi adalah pada pukul 20:11 pada tanggal 29 Oktober (sekitar 10 menit sebelum penyerbuan memakan korban, menurut beberapa saksi).