Penulis
Intisari-Online.com-Buktipeninggalan Kerajaan Kalinggasekaligus menjadi saksi biksu keberadaan kerajaanbercorak Hindu-Buddha di Jawa yang berdiri pada abad ke-6 hingga abad ke-7.
Apa sajapeninggalan Kerajaan Kalingga?
Sebelum mengetahui buktipeninggalan Kerajaan Kalingga, Anda harus tahu letak kerajaan Kalingga berada di pantai utara Jawa Tengah, antara Kabupaten Pekalongan dan Jepara.
Kerajaan Kalingga dipercaya sebagai induk dari kerajaan Medang atau Mataram Kuno.
Pendiri Kerajaan Kalingga adalah keturunan Dinasti Syailendra, yang nantinya menjadi penguasa Kerajaan Mataram Kuno.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Ratu Shima yang berkuasa antara 674-695 M.Tidak banyak cerita maupun keterangan mengenai Kerajaan Kalingga.
Bukti-bukti yang menyebutkan keberadaannya lebih banyak berasal dari Tiongkok, salah satunya berasal dari pendeta bernama Hwi-ning yang mengunjungi Kerajaan Kalingga pada 664-667 M.
Masa kejayaan dan keruntuhan Kerajaan Kalingga
Salah satu raja terkenal Kerajaan Kalingga adalah Ratu Shima, yang berkuasa antara 674-695 M.
Pemimpin Kerajaan Kalingga inilah yang berhasil membawa kerajaan mencapai puncak kejayaan.
Ratu Shima memerintah dengan sangat keras, tegas, tetapi juga adil, sehingga rakyatnya hidup dengan aman, tertib, dan teratur.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Kalingga menjadi pusat agama Buddha di Jawa.
Sepeninggal Ratu Shima, Kerajaan Kalingga ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Kalingga kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Keling yang diperkirakan di sekitar Magelang dan Kerajaan Medang yang diperkirakan di sekitar Yogyakarta.
Peninggalan Kerajaan Kalingga
1. Prasasti Sojomerto
Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto, Jawa Tengah dan bertuliskan silsilah keluarga Dapunta Syailendra sebagai tokoh pencetus Kerajaan Kalingga.
2. Situs Puncak Songolikur Gunung Muria
Puncak Songolikur adalah puncak tertinggi Gunung Muria di Jawa Tengah, peninggalan Kerajaan Kalingga.
3. Candi Angin
Candi Angin terletak di Kecamatan Keling yang menurut sejarah pernah menjadi tempat penyembahan karena di bagian bangunan candi terdapat sebuah pusaran angin.
4. Candi Bubrah
Candi Bubrah berlokasi di Desa Tempur, Jepara yang diduga menjadi pintu utama atau gapura sebelum menuju Candi Angin karena jaraknya hanya sekitar 500 meter.
Di sana ditemukan banyak arca dan tempat pemujaan.
5. Prasasti Tuk Mas
Prasasti Tuk Mas ditemukan di lereng barat Gunung Merapi yang berisi pesan mengenai hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.
Baca Juga:7 Peninggalan Kerajaan Banten yang Masih Bertahan hingga Sekarang
(*)