Find Us On Social Media :

Menyambut Hari Raya, Atasi Penuaan dengan SCT System dan Teknologi Laser

By Wahyuni Sahara, Selasa, 14 Juni 2016 | 13:30 WIB

Menyambut Hari Raya, Atasi Penuaan dengan SCT System dan Teknologi Laser

Intisari-Online.com – Tampil lebih segar dan lebih muda adalah kenginan banyak orang, apalagi jika menyambut acara tertentu seperti di hari raya. Salah satu proses yang tidak bisa kita hindari adalah penuaan.

Tanda-tanda penuaan akan terjadi sejak usia 20 tahun. Hal ini terlihat dari kerutan yang ada di wajah, kulit kendur, kulit kering dan kasar, kulit menipis, volume loss, mudah memar, dan proses penyembuhan yang lebih lambat

Penuaan terjadi disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor intrinsik yang merupakan proses penuaan secara alami dan faktor ekstrinsik seperti terkena paparan sinar matahari, stres, merokok, kurang tidur, minum alkohol dan banyak mengonsumsi gula.

Menurut salah satu pembicara dr.Susi Rendra, Sp.KK, saat di temui pada press gathering dengan topik tampil lebih segar menyambut hari raya dengan SCT system dan teknologi laser di Hotel Fairmont, Jakarta (13/6) mengatakan bahwa walaupun penuaan mutlak akan di alami setiap orang, namun dengan perkembangan tekniologi estetika,kita dapat melakukan rejuvenasi sehingga bisa menua dengan kulit tampak yang lebih muda.

Pencegahan dan penanganan penunaan dini dapat dilakukan dengan perawatan kulit (skin care) dan pengobatan (skin treatment), atau prosedur bedah. Dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan tingkat keberhasilan, kini prosedur non bedah untuk kecantikan semakin diminati.

Untuk memperbaiki kondisi kulit wajah dan tubuh agar tampak lebih segar dan kencang tanpa melalui prosedur bedah, skin & Aesthetic Clinic RS Pondok Indah –Puri Indah menghadirkan teknologi laser dan skin contouring and tigthening (SCT) system.

Kedua perawatan tersebut merupakan heat therapy yang memiliki fungsi pancaran panas berbeda dan untuk organ yang berbeda. Teknologi SCT System menggunakan proionic radiofrequency yang memiliki jangkauan lebih dalam dengan efek panas yang lebih luas.

Sedangkan teknologi laser memiliki jangkauan lebih angkal dibandingkan radio frekuensi, namun pemilihan dan pengaturan panjangan gelombang alat laser memungkinkan sinar ditujukan secara selektif ke target kromofor yang diinginkan. Kromofor adalah sel dalam kulit yang dapat menyerap energi laser.