Hindari Risiko Gangguan Pendengaran Sejak Dini Melalui Tes OAE

Wahyuni Sahara

Penulis

Hindari Risiko Gangguan Pendengaran Sejak Dini Melalui Tes OAE

Intisari-Online.com –Pendengaran merupakan salah satu indra vital manusia. Apabila indra ini tidak berfungsi dengan baik, risiko gangguan bicara menjadi kemungkinan yang tidak dapat terelakkan, terutama apabila terjadi pada usia dini.

Risiko ketulian yang terjadi pada bayi baru lahir bearda pada angka 2%. Berkaitan dengan kasus ini, tes atau skrining pendengaran harus dilakukan tidak hanya untuk mendeteksi namun juga menghindari terjadinya risiko gangguan pendengaran.

Pada pasien dengan umur di bawah satu tahun, rehabilitasi pendengaran masih sangat mungkin dilakukan apabila orangtua secara sigap melakukan tes pendengaran sejak dini. Tes ini menjadi penting karena apabila dibiarkan tumbuh dengan gangguan pendengaran yang tidak dapat terdeteksi, risiko gangguan kemampuan bicara pada anak juga semakin tinggi.

Secara umum, tes untuk mendeteksi gangguan pendengaran terbagi atas dua jenis, yaitu subjektif dan objektif. Salah satu tes objektif pendengaran yang marak digunakan adalah Otoacoustic emission (OAE).

OAE adalah skrining pendengaran untuk menilai sela rambut yang terdapat di rumah siput (koklea). Tes yang menggunakan alat berbnetuk headset ini dapat mengukur getaran suara dalam liang telinga.

Secara sederhana, OAE bekerja sebagai stimulan juga receiver. Stimulus yang dipancarkan melalyui headset tersebut kemudian ditangkap oleh sel rambut dengan sebelumnya telah terlebih dahulu menggetarkan gendang telinga dan melalui tulang pendengaran.

Stimulus yang tertangkap oleh sel rambut ini kemudian mengahsilkan getaran yang kembali ditangkap oleh receiver. Setelah getaran diterima oleh receiver, barulah dapat diputuskan mengenai baik atau tidaknya fungsi koklea berdasrkan perbedaan amplitudo yang telah diterima.

Biasanya, gangguan pada sel rambut terjadi pada bayi-bayi dnegan kondisi prematur, tingkat bilirubi tinggi, meningitis, riwayat Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegavirus, dan Herpes pada kehamilan dan faktor genetik.

Pada bayi-bayi dengan kondisi demikian, skrining OAE adalah tes yang harus dilakukan untuk mendeteksi kemampuan mendengarnya. Namun tes ini juga dianjurkan untuk dilakukan meski dengan tanpa kondisi tersebut, bahkan pada bayi yang baru berusia 2 hari.

(HealthFirst)