Penulis
Intisari-Online.com – Kehadiran buah hati di tengah-tengah pernikahan menjadi suatu hal yang dinantikan oleh banyak pasangan. Namun bergitu, kadangkala ada suatu kondisi di mana kehamilan spontan sulit terjadi. Untuk itu, terkadang reproduksi berbasis bantuan media menjadi jawabannya.
Di antara reproduksi berbasis bantuan media yang ada saat ini, dua prosedur yang cukup dikenal luas di masyarakat adalah inseminasi buatan dan bayi tabung. Masing-masing memiliki kelebihan dan tahapan yang berbeda. Namun tujuannya sama, yaitu proses untuk upaya kehamilan.
Inseminasi buatan adalah suatu proses pembuahan dengan cara memasukkan sperma kedalam rahim. Proses inseminasi buatan diawali dengan sperma yang sudah dikeluarkan lalu dicuci dan selanjutnya disemprotkan ke rahim.
Karena tindakan ini dilakukan untuk mengupayakan kehamilan yang lebih tinggi, maka sebelum melakukan prosedur ini sang istri pun harus diberi obat penyubur terlebih dahulu.
Berbeda dengan inseminasi buatan, proses pembuahan bayi tabung dilakukan diluar rahim, tidak dilakukan di dalam rahim, yang sebelumnya diawali dengan upaya penyuburan baik dari sisi istri maupun suami. Selanjutnya sel telur maupun sperma dikeluarkan, dicuci, lalu dipilih yang terbaik.
Sperma dibuahkan dengan sel telur lalu disimpan di dalam inkubator. Setelah beberapa hari, akan terbentuk embrio yang biasanya tersusun enam hingga delapan sel dan selanjutnya dipindahkan ke dalam rahim istri.
Perbedaan yang mendasar antara inseminasi buatan dengan bayi tabung adalah, apabila pada inseminasi buatan dengan bantuan media yang dilakukan hanya sebatas mendekatkan sperma dengan sel telur. Maka untuk bayi tabung bantuan media yang dilakukan sudah berjalan sampai setengah jalan, yaitu proses pembuahan.
Nah, semoga penjelasan diatas mampu menjawab kebingungan Anda ketika harus memilih mengupayakan kehamilan melalui inseminasi buatan atau bayi tabung.
(HealthFirst)