Penulis
Intisari-Online.com - Mencukur rambut kemaluan atau bikini waxing telah menjadi tren populer di kalangan wanita, meskipun banyak profesional kesehatan tidak menyarankan hal itu karena adanya risiko rambut tumbuh ke dalam, gatal-gatal, dan infeksi.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology mengungkapkan, bahwa mayoritas perempuan mencukur semua atau sebagian dari rambut kemaluan dan mengalami komplikasi kesehatan tertentu, karena keputusan mereka itu.
"Banyak perempuan tidak memahami risiko mencukur rambut kemaluan mereka, karena saat mencukur rambut pada bagian lain, mereka tidak mengalami komplikasi apapun," kata Andrea DeMaria, peneliti utama dari Center for Interdisciplinary Research in Women's Health, Departemen Obstetri & Ginekologi di University of Texas Medical Branch.
DeMaria dan rekan-rekannya menerbitkan kuesioner tentang perilaku mencukur rambut kemaluan dan kemungkinan komplikasi yang diakibatkannya.
Kuesioner ini didasarkan pada penelitian terhadap 369 perempuan dari usia 16 sampai 40, yang mengunjungi dua klinik kesehatan masyarakat antara April sampai Juni 2012.
Temuan mengungkapkan bahwa, ada 87 persen wanita pernah mencukur semua atau sebagian rambut kemaluan mereka, sedangkan sisanya mengaku pernah melakukan bikini wax setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Sebanyak 60% dari mereka melaporkan, pernah mengalami setidaknya satu kali komplikasi yang berhubungan dengan kesehatan yang disebabkan oleh mencukur rambut kemaluan, termasuk luka epidermal dan rambut tumbuh ke dalam (ingrow hair).
Wanita yang kurang berat badan atau berberat badan normal, dilaporkan lebih banyak yang mencukur semua atau sebagiani rambut kemaluan mereka dibandingkan dengan wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Namun, wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas yang mencukur sebagian rambut kemaluan mereka, dua kali lebih mungkin untuk mengalami komplikasi dan tiga kali lebih mungkin jika yang dicukur adalah seluruh rambut kemaluannya.
Dari seluruh wanita yang mengalami komplikasi, kurang dari lima persen yang menemui dokter untu membahas masalah mereka.
Untuk menghindari komplikasi, seperti iritasi karena pisau cukur, gatal, luka epidermal, infeksi genital, dan rambut tumbuh ke dalam, DeMaria merekomendasikan, pencukuran menggunakan pisau cukur listrik steril bukan pisau cukur biasa.
Setelah membasahi daerah kemaluan dengan air hangat atau sabun tanpa pewangi (untuk menghindari alergi), cukurlah dengan gerakan melawan arah tumbuhnya rambut.
Keringkan dengan cara menempelkan handuk kering, lembut dan bersih dan bukan menggosoknya, karena kini area itu tidak memiliki rambut untuk melindunginya terhadap gesekan. Kenakan celana katun yang memungkinkan kulit mudah untuk bernapas.
(Lily Turangan/kompas.com)