Intisari-Online.com - Sarapan merupakan hal yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Pada saat bangun pagi, gula darah mengalami penurunan dan membuat anak menjadi lemas serta tidak bersemangat melakukan aktivitas.
Idealnya sarapan yang sehat dilakukan sebelum jam 9 pagi. Tidak hanya bertujuan untuk mencegah lapar tetapi juga untuk pemenuhan gizi seimbang saat sarapan dibutuhkan untuk belajar, bermain, berkreasi dan berolahraga.
Namun, kebiasaan sarapan sehat ini belum menjadi perhatian utama bagi orang tua di karenakan keterbatasan waktu dan kurangnya pengetahuan mengenai kriteria sarapan sehat yang ideal dan kapan sebaiknya melakukan sarapan.
Ditemui dalam acara Energen untuk anak Indonesia, sekaligus memperingati hari anak Nasional 2016, yang di gelar di Taman Mini Indonesia Indah Sabtu (23/7), Prof. DR. Ir. Hardinsyah, MS, ketua umum Pergizi Pangan Indonesia mengatakan bahwa kebutuhan gizi harus dipenuhi sedikitnya seperempat dari kebutuhan harian tubuh pada saat sarapan. Dengan kata lain porsi sarapan ideal adalah 25 persen dari kebutuhan asupan makanan sehari.
“Sarapan yang ideal harus memenuhi seluruh kebutuhan gizi makro yaitu karbohidrat, protein dan lemak dan air, serta gizi makro seperti vitamin dan mineral yang mencukupi sekitar seperempat kebutuhan gizi haruan anak agar dapat membantu mewujudkan anak sehat berprestasi,” himbau Prof Hardinsyah.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Eva Harmoniati, Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia mengatakan, “sarapan sangat penting, apalagi untuk anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan”
Dr.Eva juga menambahkan bahwa sarapan menempati posisi sangat penting dibandingkan makan siang atau makan malam. Sarapan menjadi makanan khusus untuk otak, karena sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental dan memberikan nilai positif terhadap aktivitas otak.