Penulis
Intisari-Online.com - Sudah banyak ulasan mengenai bahaya screen time, yaitu aktivitas menggunakan beragam gadget seperti menonton TV, main game, melihat video di ponsel, hingga membuka media sosial di gadget. Sayangnya, masih saja orangtua mengabaikannya.
Padahal, menurut dokter spesialis anak Catharina Mayung Sambo mengatakan, jika tidak dibatasi, screen time bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Mayung mengungkapkan, screen time berlebihan pada anak di bawah usia 2-3 tahun, bisa menimbulkan gangguan bicara dan bahasa.
"Masih banyak dampak lain yang sedang diteliti kalau anak terlalu banyak screen time. Ada juga pengaruh screen time terhadap pola tidur anak," kata Mayung dalam diskusi memeringati Hari Anak Nasional di Gedung Kementerian Kesehatan, Rabu (27/7/2016).
Sekretaris Hubungan Masyarakat Ikatan Dokter Anak Indonesia ini menjelaskan, pola tidur yang terganggu bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. Ia mengungkapkan, kurang tidur bisa membuat anak lebih rewel, penurunan memori otak, dan kurang konsentrasi di sekolah.
Selain itu, anak-anak yang sangat aktif di media sosial rentan terkena cyber bullying. Pada akhirnya, anak yang terkena cyber bullying pun bisa mengalami gangguan tumbuh kembang.
Mayung mengatakan, screen time berlebihan pada anak bisa berdampak luas. Untuk itu, lanjut Mayung, orangtua harus membatasi penggunaan gadget pada anak.
Menurutnya, screen time dibolehkan maksimal selama dua jam. Orangtua pun perlu mendampingi anak saat screen time.
"Usia anak diijinkan punya akun media sosial sendiri juga dibatasi. Beberapa sumber menyebutkan, setidaknya usia 13 tahun ke atas baru boleh punya akun medsos sendiri," kata Mayung.
(Dian Maharani/kompas.com)