Penulis
Intisari-Online.com - Meski tidak dapat 100 persen melindungi anak dari infeksi penyakit, vaksin tetap berguna untuk mengurangi risiko anak mengidap suatu penyakit.
Dr. Wiyarni Pambudi dari BJ Specialist Medical Center menjelaskan, “Imunisasi dijadwalkan menurut kebutuhan epidemiologis (berbeda tiap negara). Di Indonesia bayi baru lahir wajib diberikan imunisasi Hepatitis B, paling baik dalam waktu 12 jam setelah lahir,” tutur Wiyarni.
Nah, sebagai panduan berikut beragam jenis imunisasi bagi anak yang wajib Anda ketahui.
Imunisasi Tambahan:
1.Vaksin pneumokokus (PCV)
Apabila diberikan pada umur 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan. Yaitu, pada umur lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu booster 1 kali pada umur lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.
2.Vaksin rotavirus
Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu.
Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen yaitu dosis ke-1 diberikan umur 6-14 minggu, interval dosis ke-2 dan ke-3, 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur kurang dari 32 minggu (interval minimal 4 minggu).
3.Vaksin varisela
Vaksin varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
4.Vaksin influenza
Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) pada anak umur kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Untuk anak 6 - < 36 bulan, dosis 0,25 mL.
5.Vaksin human papiloma virus (HPV)
Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen dengan interval 0,2,6 bulan.
(Noverita K. Waldan/tabloidnova.com)