Find Us On Social Media :

Benarkah Minuman Kombucha Menyehatkan?

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 29 Agustus 2016 | 16:00 WIB

Benarkah Minuman Kombucha Menyehatkan?

Intisari-Online.com - Pernah mendengar minuman kombucha. Minuman yang berasal dari teh fermentasi ini cukup terkenal di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Pertanyaannya kemudian adalah, benarkah minuman kombucha ini menyehatkan?

Kombucha dikenal juga dengan jamur kombucha, padahal ia dibuat menggunakan campuran teh, bakteri, ragi, dan gulan. Hasil fermentasi minuman ini akan terasa asam. Ada yang bilang baunya seperti bir dan rasanya seperti cuka sari apel. Minuman yang berasal dari China sekitar 2.000 tahun yang lalu ini dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan.

Beberapa pakar kesehatan menyebut, kombucha dapat menyehatkan rambut, mengatasi batu empedu, membuat awet muda, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, melancarkan sirkulasi darah, menghilangkan gejala menopause, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kesehatan saluran cerna, dan fungsi hati.

Tak hanya itu, beberapa juga mengatakan bahwa minuman fermentasi ini juga bisa untuk detoksifikasi tubuh dan mencegah kanker.

Menurut Direktur Villanova College of Nursing's MacDonald Center for Obesity Prevention and Education (COPE), Rebecca Shenkman, sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan kombucha benar-benar bermanfaat untuk kesehatan dan mengatasi masalah penyakit tersebut. “Meskipun kaya vitamin B, probiotik dan antioksidan, tidak ada penelitian medis resmi tentang manfaat kesehatan dari minuman ini. Jadi berhati-hati untuk klaim kesehatan,” ujar Rebecca seperti dikutip dari LiveScience.

Menurut Rebecca, banyak orang minum kombucha karena menyukai rasanya, bukan karena kesehatan atau kebugara. Penelitian mengenai kombucha secara khusus memang belum ada. Tetapi, ada penelitian mengenai probiotik yang terkandung dalam kombucha. Menurut National Institutes of Health, probiotik terbukti dapat menyehatkan pencernaan, membantu mengatasi sindrom iritasi usus.

Sementara itu, Mayo Clinic menilai minuman kombucha dapat menyebabkan sakit perut, menimbulkan infeksi dan reaksi alergi, jika pembuatannya tidak steril. Dari hasil peninjauan bukti klinis mengenai kombucha, The Peninsula Medical School pun belum menemukan studi klinis yang berkaitan dengan khasiat minum kombucha.

Dengan bukti penelitian yang masih sangat sedikit, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengimbau orang dewasa sehat sebaiknya membatasi konsumsi kombucha sekitar 4 ons sehari. Selain itu, untuk wanita hamil maupun ib menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum minum kombucha.